Senin, 27 Mei 2013

TIDAK ADA PILIHAN SELAIN SABAR DAN EKSIS SOSIALISASIKAN AL-AQSHA

Photo: www.mirajnews.com

(PENGAWAL KHILAFAH) – Mengenai perjuangan Al-Aqsha, Ketua Umum Forum Dewan Kemakmuran Masjid Tangerang, Banten, Alfian Tanjung mengatakan, tidak ada pilihan lain bagi umat Islam selain bersabar dan gencar mensosialisasikan kondisi Masjid Al-Aqsha saat ini.


“Tidak ada pilihan bagi kita selain bersabar dan gencar mensosialisasikan kondisi Masjid Al-Aqsha saat ini kepada setiap Muslim di mana pun ia berada,” kata Alfian kepada wartawan Mi’raj News Agency (MINA) di Tangerang, Ahad (26/5), yang dikutip blog Pengawal Khilafah.

Menurutnya, lemahnya kepedulian umat Islam terhadap Masjid Al-Aqsha dan Palestina disebabkan lemahnya interaksi umat terhadap Al-Quran.

“Pengetahuan umat Islam masih sangat kurang karena lemahnya umat berinteraksi dengan Al-Quran. Al-Quran telah memberitahukan informasi tentang Masjid Al-Aqsha, memberitahukan sifat-sifat orang Yahudi,” ujarnya.

Alfian mengungkapkan, sebagian besar umat Islam belum pernah mentafakuri Al-Quran ke dalam alam sadar mereka bahwa ada sesuatu yang bernama Masjid Al-Aqsha yang kini dijajah oleh Yahudi dengan mendirikan secara sepihak negara 'Israel' serta melakukan pelecehan-pelecehan terhadap Al-Aqsha.

Alfian juga mengatakan, secara umum umat Islam sangat antusias tentang isu Masjid Al-Aqsha dan Palestina. Peluang mensosialisasikan kondisi Masjid Al-Aqsha saat ini ke dalam lingkungan masjid terutama juga lingkungan pesantren sangat besar.

“Strategi tepat yang harus kita lakukan adalah bagaimana pendidikan untuk mengenalkan isu Masjid Al-Aqsha dan Palestina menjadi orientasi di dalam pesantren-pesantren dan di dalam kurikulum  tentang sejarah perjuangan Islam,” tambahnya saat Penggalangan Dana untuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang diprakarsai oleh Jamaah Muslimin (Hizbullah) wilayah Banten itu.

Pada kesempatan yang sama, Nurhasan sebagai ketua Forum Silaturrahin Masjid dan Asatidz (FOSMA) mengungkapkan, ketika melakukan kunjungan ke Masjid Al-Aqsha, Dia melihat langsung puluhan ribu pemuda-pemudi sedang dilatih militer oleh Israel di belakang kompleks Masjid Al-Aqsha.

“Ternyata, selain mereka (Israel) memberi kelonggaran bagi jamaah Al-Aqsha, mereka juga mempersiapkan diri,” katanya.

Nurhasan yang belum lama kembali dari ziarah Al-Aqsha, mengungkapkan bahwa sudah ada kelonggaran dari tentara Israel bagi jamaah shalat di Al-Aqsha. Pemuda dan anak-anak bisa masuk untuk menunaikan ibadah yang tahun lalu masih begitu ketat dimana usia di bawah 40 tahun dilarang masuk.

Sementara itu, Darusman pernah menjadi relawan pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina selama lebih dari satu tahun, menghimbau umat Islam mempersiapkan anak-anak mereka untuk berjuang membebaskan Masjid Al-Aqsha.

“Semua Muslimin harus berpihak kepada Masjid Al-Aqsha. Anak-anak harus kita didik dari sekarang untuk membebaskan kiblat pertama umat Islam itu,” tegas pria yang pernah berada di Gaza pada tahun 2010-2012.

Masjid Al-Aqsa merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat muslim, hal ini berkaitan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam, dimana Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam naik ke Sidaratul Muntaha melalui tempat itu.

Masjid Al-Aqsa berada di bawah penjajahan Israel yang memulai penjajahannya atas Palestina sejak 1948 lalu.

Hingga kini, Israel berusaha melegalkan usahanya dalam meruntuhkan masjid Al-Aqsa untuk dibangun diatasnya haikal sulaiman. (Rudi Hendrik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar