Minggu, 21 April 2013

ULAMA GHANA: PENTING SATUKAN UMAT ISLAM DUNIA



PENGAWAL KHILAFAH ---- Ulama Ghana sekaligus imam masjid Heba dan Galadina di Accra, Tawfick Jamal Baba mengatakan, Ahad (21/4), umat Islam seharusnya tahu pentingnya mempersatukan umat Islam di seluruh dunia, Ghana National and International News melaporkan.


”Umat Islam seharusnya tahu nilai-nilai dan pentingnya mempersatukan umat Islam di seluruh dunia, karena itulah Islam berdiri,” kata Baba dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad (SAW) bertema ‘Pemuda Muslim dan Tantangan Umat Abad 21’.

Baba kemudian mengutip ayat Al-Quran Surat Ali Imran ayat 103.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah seraya berjamaah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara.”

Menurut Baba, umat Islam seharusnya bersatu, tetapi seiring hari berlalu, umat Islam semakin dibagi.

“Sebagian besar didasarkan pada etnis, preferensi daerah dan di atas semua keyakinan sektarian atas nama Islam, ini tidak beralasan dan sangat tidak dapat diterima dalam Islam,” kata Baba.

Dia menjelaskan bahwa cendekiawan Muslim masa lalu seperti Imam Muslim, Imam Bukhari, Imam Tirmidzi dan banyak imam lain dan cendekiawan Islam non-Arab setelah Nabi Muhammad, tidak satupun dari mereka melakukan diskriminasi satu sama lain.

Baba menyarankan umat Islam di negara itu menghentikan mengutuk satu sama lain demi perdamaian. Dia mengatakan setiap Muslim memiliki hak untuk bergabung dengan kelompok dalam Islam, karena Nabi (SAW) menubuatkan bahwa sebelum akhir dunia, Islam akan terpecah menjadi 73 kelompok.


Perayaan kelahiran Nabi Muhammad (SAW) tersebut diadakan oleh Muslim Alajo Utara dan Kotobabi, Accra Tengah. Perayaan tersebut dibawah lindungan Sheikh Ali Akweteiman yang mewakili Ketua Imam Nasional, Sheikh Osman Nuhu Sharubutu yang sedang keluar negeri.


1 komentar:

  1. Kalau saya ke MBAH BROTO saj, Pak. Jikalau pun benar kisahnya, tapi nanti akan menyesal masuk neraka bareng-bareng MBAH SARTO.

    BalasHapus