Kamis, 07 Maret 2013

WISATA BUKU INDONESIA BERTABUR EDUKASI DAN FIGUR INSPIRATIF

Bersama Mohamed Ziyad Qoddaura, hafidz Qur'an dari Gaza (MINA)


Wisata Buku, nama itu seketika memancarkan gambaran positif bagi pendengarnya. Mengandung nuansa pendidikan dalam kegembiraan dan kenyamanan hati. Terbayang dunia pengetahuan yang terkumpul dalam satu area taman wisata yang menyejukkan.


12th Islamic Book Fair 1434H/2013 (IBF) yang kembali diadakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta (1-10 Maret 2013) menyajikan taman Wisata Buku Islami dan terlengkap di Indonesia. Promosi dan pameran buku ini didukung beberapa sponsor perusahaan Islami.

Bukan hanya sekedar pameran dan menjual buku-buku berkwalitas tinggi, event ini juga mengadakan lebih dari 80 acara edutainment yang diisi oleh berbagai tokoh nara sumber inspiratif nasional dan internasional. Acara 10 hari ini sungguh memanjakan hati-hati kaum Muslim Jakarta dan sekitarnya yang cenderung kepada Islam dan ilmu pengetahuan.

IBF tahun ini diikuti 167 perusahaan peserta. Ada 112 penerbit dan toko buku yang menyediakan ratusan  terbitan baru dari ribuan judul buku yang dipamerkan.  Selebihnya 55% peserta adalah berbagai perusahaan penyedia keperluan umat dan gaya hidup Islami berupa busana/fashion, thibbun nabawi, alat permainan edukatif dan sarana pendidikan.

Bertabur figure inspiratif

Mengusung tema “Menuju Umat Berkarakter Qur’ani”, IBF kali ini menghadirkan beberapa tokoh negara seperti Hatta Radjasa, Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus calon kuat Presiden di ajang 2014 yang membuka peresmian pada Jum’at siang. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Adhyaksa Dault, mantan Menpora juga hadir.

Selain tokoh negara di hari pertama dan di hari penutupan, kalangan ulama-ulama terkemuka juga berhadiran sebagai narasumber penyejuk yang membawakan ayat-ayat Allah dan hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam. Sebutlah K.H. Hidayat Nurwahid, Ust. Bachtiar Natsir, Lc, Ust. Yusuf Mansur, Ust. Anis Matta, Ust. Abu Jibril, KH. M. Al Khathath, Habib Rizieq Syihab, KH. Hasyim Muzadi dan lainnya.

Kesejukan Wisata Buku diperkuat dengan tingginya semangat para aktivis dan relawan Palestina dan Suriah yang juga hadir dalam beberapa acara. Sebutlah kehadiran Kak Bimo (Pendongeng Sejuta Anak) dan para relawan Sahabat Al-Aqsha yang belum lama kembali dari Gaza dan Suriah. Oleh-oleh kisah dan kondisi saudara-saudara seiman di sana sungguh membakar ghirah (semangat) untuk peduli membantu. Atau para wanita-wanita yang fokus peduli terhadap wanita dan anak-anak Palestina dalam Adara Relief Internasional.

Tanpa mengenyampingkan senyum dan kebahagiaan para pengunjung, pesta buku-buku Islam ini mendatangkan para bintang sineas dan nasyid yang akrab dengan kehidupan Islami. Para penulis buku-buku best seller pun tampil memberi inspirati bagi para jiwa-jiwa muda.

Serasa lengkap penyajian Wisata Buku tahun ini tanpa melupakan kekuatan bibit regenerasi untuk anak-anak kita. Ajang pentas kecerdasan anak diasah di Festival Studi Islam dan Matematika Anak Muslim (FESMA). Palestina for Kids menjadi pembinaan menumbuhkan semangat bela terhadap Palestina dan Al-Aqsha.

Tak tertinggal pula untuk para mahasiswa unjuk aksi keintelekan mereka di ajang Debat Antar Kampus.


Al-Qur’an jadi sumber rujukan

Tema “Menuju Umat Berkarakter Al-Qur’an” mengajak para pengunjung untuk berenang menyelami Al-Qur’an. Menjadikan Qur’an sebagai rujukan segala aspek kehidupan umat dan individual seorang Muslim. Dari menata hati, membangun bahtera Islami hingga membangun umat secara luas dengan ilmu Al-Qur’an. Dan Gaza menjadi sample kota yang penduduknya hidup berdasarkan Qur’an.

Belajar Qur’an pun kian dipermudah dengan kemudahan ilmu dan kemajuan teknologi. The Great Qur’an menjadi kitab ilmu Qur’an yang begitu lengkap dan memudahkan dengan merangkum 32 unsur ilmu dalam satu buku. Teknologi pun menciptakan Al-Qur’an versi digital sampai kepada produk Al-Qur’an yang bisa bersuara membaca sendiri. Buku-buku tentang Al-Qur’an bertaburan hampir di setiap penerbit yang ikut berperan serta.

Kemudahan yang Allah berikan untuk mempelajari dan memahami Al-Qur’an melalui perkembangan zaman, kini tidak layak lagi membuat seorang Muslim berdalih untuk tidak mau belajar Al-Qur’an. Mendominasinya acara-acara bertemakan Al-Qur’an di IBF 2013 ini seolah menunjukkan wajah awal kebangkitan umat berkarakter Al-Qur’an.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar