Oleh: Abu Dzakir
PENGAWAL KHILAFAH --- Sukabumi// Gerakan Infaq Seribu Rupiah yang
digalakkan oleh Badan Amil Zakat Sukabumi beberapa tahun belakangan ini bisa
mengumpulkan dana bantuan untuk Palestina dari seribu-seribu menjadi Rp. 400
juta.
"Kita
sudah mengirim 400 juta untuk Palestina. Gelombang pertama kami mengirim 200
juta. Sekarang 200 juta yang berasal dari Gerakan Infaq Seribu Rupiah,"
kata Musthafa Kamal, Ketua Badan Amil Zakat Sukabumi setelah menyerahkan donasi
peduli Palestina kepada Aqsa Working Group (AWG).
Ketua BAZ Sukabumi (kanan) dan Ketua AWG Agus Sudarmadji (kiri) |
"Terkait
penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina, kepedulian harus
kita laksanakan, karena itu Sukabumi adakan Gerakan Infaq Seribu," tegas
Musthafa.
Gerakan
ini secara tekhnis menyebarkan kupon seharga Rp. 1.000,- kepada masyarakat luas
Sukabumi melalui lembaga-lembaga pemerintah, pendidikan dan jamaah masjid serta
umum. Gerakan ini tidak memberatkan umat tapi menghasilkan mamfaat yang sangat
besar, menurut Musthafa.
"Terkait
dengan ini, kami juga pernah membantu korban bencana di Jogjakarta, Bandung,
termasuk di sini. Bukan hanya terbatas di Sukabumi tentunya, tapi juga di
seluruh dunia," kata Musthafa.
Bukan
hanya dana bantuan peduli Palestina yang terkumpul dari gerakan ini, tapi
gerakan ini juga telah berhasil membangun Gedung Pelayanan Zakat dan beberapa
fasilitas lainnya untuk kepentingan rakyat.
"Gedung
Pelayanan Zakat ini ditargetkan mampu memaksimalkan raihan zakat, infaq dan
shadaqah (ZIS), sebab kehadiran gedung ini akan menambah kepercayaan umat
kepada lembaga pengelolahan zakat," kata Musthafa kepada Republika
beberapa bulan yang lalu.
Program-program
BAZ yang kreatif dan konsisten memancing kota-kota lain di Indonesia melakukan
studi kepada BAZ Sukabumi. Termasuk beberapa profesor dari luar negeri mau
mengkaji keberhasilan program BAZ pimpinan Musthafa tersebut.
Selain
Gerakan Infaq Seribu Rupiah, bersama pemerintah BAZ juga sedang melaksanakan program
Bedah Rumah Duafa (BRD).
"Kami
sudah mengajukan kepada Kementerian Perumahan Rakyat dan mendapat 6.000 unit
rumah untuk kaum duafa. Kita sudah membangun 2.500 rumah," kata Ketua
Yayasan Pelita Ummat Indonesia itu.
BAZ
Sukabumi juga mendorong perubahan honor bagi guru Madrasah Diniyah agar lebih
baik dan memberdayakan mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki
(yang mengeluarkan zakat). Program Bangkit Usaha Mikro bekerjasama dengan para
pengusaha kecil.
"BAZ
memimpikan ke depan ada bank khusus milik mustahik dan ini sudah kami rintis.
Ini berawal dari Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Jika di Sukabumi sudah ada 200
LKM, otomatis akan membutuhkan bank," tambah Musthafa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar