Israel Represif, Delegasi GMJ Urung Masuk Jerussalem
PENGAWAL-KHILAFAH, AMMAN - Delegasi Global March to Jerussalem (GMJ) dari 80 negara saat ini berkumpul di Baptisme Area, dan Perbatasan Yordania-Palestina.
Di lokasi yang berberbentuk lapangan terbuka tersebut, panitia tidak memasang target tinggi.
Target GMJ kali ini tidak menerebos masuk ke Jerussalem. Keputusan ini menyusul reaksi keras Israel terhadap gerakan GMJ. Panitia menargetkan GMJ perdana tahun ini, sebatas upaya peringatan bagi Israel. “Kita berikan tekanan ke dunia internasional, bila tak ada perubahan mendasar dari zionis, 80 negara siap merdekakan Palestina,” ujar Ketua GMJ Indonesia, Bachtiar Nasir.
Seperti dilaporkan reporter Republika Nashih Nashrullah delegasi sudah menyiapkan antisipasi menghadapi berbagai kemungkinan di lapangan. Tak terkecuali, sikap represif pihak keamanan Israel. Peserta diimbau membawa botol air, selain kebutuhan minum juga berjaga-jaga sebagai penawar gas air mata. Imbauan bertiarap juga diberikan bila kekacauan terjadi.
Langkah penjagaan dan pengawalan akan diberikan untuk relawan perempuan dan usia lanjut. Aksi selesai hari ini juga pada pukul 17.00 waktu setempat. Tak ada lagi aksi susulan di hari berikutnya. Hal ini menyusul kebijakan Pemerintah Yordania yang hanya mengizinkan aksi dilangsungkan 30 Maret. (ROL)
Di lokasi yang berberbentuk lapangan terbuka tersebut, panitia tidak memasang target tinggi.
Target GMJ kali ini tidak menerebos masuk ke Jerussalem. Keputusan ini menyusul reaksi keras Israel terhadap gerakan GMJ. Panitia menargetkan GMJ perdana tahun ini, sebatas upaya peringatan bagi Israel. “Kita berikan tekanan ke dunia internasional, bila tak ada perubahan mendasar dari zionis, 80 negara siap merdekakan Palestina,” ujar Ketua GMJ Indonesia, Bachtiar Nasir.
Seperti dilaporkan reporter Republika Nashih Nashrullah delegasi sudah menyiapkan antisipasi menghadapi berbagai kemungkinan di lapangan. Tak terkecuali, sikap represif pihak keamanan Israel. Peserta diimbau membawa botol air, selain kebutuhan minum juga berjaga-jaga sebagai penawar gas air mata. Imbauan bertiarap juga diberikan bila kekacauan terjadi.
Langkah penjagaan dan pengawalan akan diberikan untuk relawan perempuan dan usia lanjut. Aksi selesai hari ini juga pada pukul 17.00 waktu setempat. Tak ada lagi aksi susulan di hari berikutnya. Hal ini menyusul kebijakan Pemerintah Yordania yang hanya mengizinkan aksi dilangsungkan 30 Maret. (ROL)
Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Nashih Nashrulla
Tidak ada komentar:
Posting Komentar