Mengetahui fakta ancaman terhadap Islam dan Muslimin, baik dari sistem Yahudi maupun sistem non Islam lainnya adalah dengan mengamalkan Islam secara kaffah.
Kewajiban mungkin bukan sekedar doa dan dzikir, berekonomi syari’ah tetapi hanya untuk dirinya sendiri, sehingga lepas dari tanggungjawab umat dan tegaknya syariah yang kaffah. Ada kewajiban yang lebih besar yaitu menegakkan sistem kehidupan Islamy yang selama ini kurang mendapat perhatian dalam pemikiran kekafahan Islam, yaitu terbangunnya kesatuan umat yang solid (Jama’ah Muslimin) dalam satu kepemimpinan ummat (Khilafah), sebagaimana kehidupan Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam dan masa Khulafaur Rasyidin. Tanpa kembali kepada kekaffahan system ini, maka sub-sub system ekonomi dan lainnya akan timpang, selalu bermasalah.Seruan Allah Subhana Wa Ta’ala:
“Dan berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kalian berpecah belah....” (QS. Ali Imran (3): 103 ).
“Dan hendaklah ada dari kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan (Islam), menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran (3) : 104 ).
“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang berpecah-belah dan berselisih (paham) setelah datang kepada mereka keterangan (Al-Qur’an), dan bagi mereka itu adalah adzab yang besar.” (QS. Ali Imran (3): 105).
Cita-cita terbesar dari ummat ini tidak lain memberikan jaminan untuk mewujudkan dan melangsungkan kehidupan Islam di muka bumi, dengan menerapan hukum-hukm Allah dalam seluruh aspek kehidupan dalam kehidupan berjama’ah dengan bingkai Khilafah Alaa Minhajin Nubuwwah. Dengan khilafah sebagai sebuah system kehidupan Islami, maka di dalamnya ditata sub-sub sistem ekonomi, sosial, pendidikan, dakwah dan seterusnya. Yang menegakkan kehidupan Islamy sebagaimana wasiat allah kepada orang-orang yang beriman:
“Telah disyariatkan bagi kalian dari Dien ini sebagaimana telah diwasiatkan kepada Nuh, dan telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), dan sebagaimana telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa agar mengakkan Dien ini dan jangan kalian berpecah belah di dalamnya.” (QS. Asy-Syurah : 13).
Hanya dengan konsisten mengamalkan syariah secara kaffah, maka rahmat kehidupan di atas kesempurnaan nilai-nilai Ilahiyah ini dapat terwujud. Berbagai ancaman dan gangguan kehidupan dari mana pun, pada dasarnya ujian Allah, di mana solusinya adalah mengikuti petunjuk atau syariah Allah secara kaffah. Lepaskan ikatan kehidupan khususnya ekonomi umat dari kesewenangan kapitalis Yahudi, agar menjadi umat merdeka.
Demikian pula ujian Muslimin atas gangguan pengrusakan Zionis Yahudi terhadap Masjid Al-Aqsha di Palestina, serta kezholiman secara sistematis atas Muslimin dan tanah Palestina adalah ujian terhadap seluruh ummat Islam di dunia. Sebagaimana pernah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khaththab dan Shalahuddin Al-Ayyubi, maka pembebasan Masjid Al-Aqsha kini juga menjadi tanggungjawab Muslimin saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar