Jumat, 23 Maret 2012

TERUS MENUNGGU RSI GAZA BERPROSES


Pengecoran Lantai 3 Selesai, Progress RSI Gaza Capai 97 %

Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya milik ALLAH Subhanahu waTa’ala semata, jika ALLAH berkehendak sesuatu terjadi maka akan terjadi meskipun seluruh alam semesta menentangnya, demikian juga jika ALLAH berkehendak tidak terjadi terhadap sesuatu, maka tidak akan terjadi, walaupun seluruh makhluk dan alam semesta berhimpun untuk menjadikannya.
Demikianlah yang kami rasakan dalam menjalankan proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza ini. ALLAH menghendakinya terjadi walaupun berjuta halangan, berjuta tantangan yang merintangi.
Pekerjaan tahap 1 Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina mendekati akhir. Tanggal 20 maret 2012, pengecoran lantai 3 menandai semakin dekatnya penyelesaian tahap I ini. RSI Gaza berbentuk segi delapan yang terinspirasi dari Masjid Qubbah Sakhra, di Al-Quds ini sudah berdiri tegak diatas bumi Syam penuh berkah ini. Rasa haru dan bahagia
tampak di wajah setiap relawan Indonesia, haru karena mimpi itu menjadi nyata, bahagia karena ALLAH memberikan kesempatan dan pertolongan kepada para relawan untuk beramal shaleh dan turun langsung menjalankan amanah yang begitu besar ini.

Lebih dari 1 tahun para relawan ini meninggalkan tanah airnya, meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka untuk menunaikan amanah dipundak mereka. Subhanallah, dengan izin ALLAH semata, para relawan yang dhoif ini bisa mengatasi berbagai masalah yang ada satu persatu.
Waktu berlalu terasa begitu cepat, sejak ide ini dilontarkan sekitar 3tahun tidak terbayang akan menjadi kenyataan, berkat pertolongan ALLAHsajalah semua ini bisa terlaksana. Kegigihan para relawan Mer-c mulaidari memunculkan ide, proses perencanaan, hingga proses pelaksanaan dilapangan, semuanya hanya karena ALLAH semata.
Terlebih lagi rakyat Indonesia, yang mensuport penuh pembangunan RSIGaza, dengan menyumbangkan rupiah demi rupiah untuk saudaranya di Gaza Palestina, walaupun terkadang mereka sendiri membutuhkan bantuan, tapi kecintaan mereka terhadap sesama, kecintaan mereka mendahulukan kepentingan yang paling membutuhkan menjadikanya sebuah kekuatan yang begitu dahsyat, jika rakyat sudah bersatu padu maka rintangan apapun insha ALLAH akan mudah dihadapi.
Dengan dibangunnya RSI ini, nama Indonesia pun sudah begitu menggema di setiap sudut kota Gaza, jika rakyat Gaza bicara tentang Indonesia maka akan teringat dengan jumlah muslim terbesar didunia, begitu juga ketika bicara tentang muslimin maka akan teringat Indonesia yang mempunyai penduduk muslim terbesar di dunia. Setiap rakyat Gaza yang bertemu relawan menyatakan terima kasihnya kepada rakyat Indonesia dan mendoakan semoga menjadi timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.
Bangunan RSI ini merupakan bangunan pertama di Gaza, yang dibangun dari nol sejak agresi Israel ke gaza 2008-2009 yang lalu. Bentuknya yang unik, desainnya yang sangat asing membuat bangunan RSI ini menjadi bangunan terunik di Gaza. Tidak pernah ada bangunan seperti ini sebelumnya di gaza, bahkan setiap orang yang datang melihat terheran-heran, hingga para engineer di gaza pun heran melihat disain seperti ini. “Bangunan apa ini? Kokoh sekali? Bagaimana mereka membuatnya? Tidak ada bangunan seperti ini sebelumnya di Gaza?” tanya mereka penuh keheranan.

Proses pengecoran lantai 3 RSi Gaza
Setelah melakukan supervise terhadap seluruh pekerjaan lantai tiga, mulai dari pekerjaan shuttering, pembesian hingga kebersihan selama kurang lebih 1 bulan penuh akhirnya dilakukan pengecoran lantai terakhir RSI Gaza ini.
Persiapan pekerjaan pengecoran dilakukan sejak pukul 03.00 dini hari waktu gaza. Pukul 02.00 dini hari para relawan yang berada di poskomer-c Gaza City telah bersiap berangkat ke lokasi RSI di Bayt Lahiya Gaza Utara, tiba di lokasi sekitar pukul 02.50 wg, Nampak para pekerja sudah mulai bersiap-siap melakukan pengecoran, final check dan beberapa persiapan segera dilaksanakan, tidak butuh waktu lama, sekitar pukul 04.10 waktu Gaza pengecoran dimulai. Dengan menggunakan 2 concrete pump dan puluhan pekerja, pengecoran pun dimulai.
Seluruh relawan berkumpul dan mengawasi bersama-sama proses pengecoran ini. 3 orang relawan engineer dari Indonesia ditambah 2 orang enginee local gaza mengawasi berjalannya pekerjaan. Sedangkan relawan non engineer lainnya mensuport tim engineer serta mendokumentasikan pekerjaan. Ketika waktu subuh tiba, para relawan bergiliran melakukan shalat subuh untuk kemudian kembali melakukan pengawasan.
Suhu udara Gaza yang sudah mulai menghangat menambah semangat para pekerja dan relawan. Pekerja yang terdiri dari 2 group dimana setiap group terdiri dari 15 orang ini, dengan semangat melakukan pengecoran. Bentuknya yang segi delapan memang cukup memudahkan para pekerja, karena terdiri dari delapan panel dan setiap panel memerlukan waktu sekitar satu jam untuk di cor. Maka hanya dengan waktu 8 jam proses
pengecoran sebesar 500 m3 ini pun selesai pada pukul 12.00 waktu Gaza.

Setiap orang mengucapkan selamat, dan bersyukur karena telahmenyelesaikannya dengan baik tanpa kendala yang berarti. Alhamdulillah. (nia/gaza)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar