Kamis, 03 Mei 2012

KHILAFAH, BAI'AT DULU ATAU WILAYAH DULU?

  • Dialog Lanjutan

    "HIZBULLAH", KHILAFAH ATAU ORGANISASI

    • Barri Prima Agus Zainal Asikin dan Abu Azi Al Jayakarta
      sebelumnya saya pernah mengamati diskusi yang alot akhi Ayi Hidayat Baharuddin,Arif Arif Albisri dan sdr Surjo Prabowo sampai dua episode kalau tidak salah,dan termasuk juga dengan sdr TB Husin,..

      Baik itu Surjo prabowo simpatisan HTI maupun Tb Husin dari khilafatul muslimin tidak bisa menerima kekhalifahan dari Jama'ah Muslimin (Hizbullah) sebagai Wujud khilafah 'ala minhajin nubuwwah dikarenakan mungkin bukan dari kalangan mereka,sehingga dengan berbagai alasan dan fitnah baik itu surjo prabowo maupun Tb Husin mengingkarinya.

      Pertanyaan buat Surjo prabowo:
      1.Sejak kapan anda perduli dengan "Al-jama'ah" Al-Khilafah 'ala minhajin nubuwwah.?
      2.lantas pada sa,at Jama'ah muslimin (Hizbullah) disiarkan kedunia Islam pada tahun 1953 melalui RRI dengan menggunakani dua bahasa Arab dan inggris dan melalui surat kabar harian kengpo kenapa tidak ada tanggapan dari anda,?
      kenapa anda baru sekarang menanggapinya.?
      kemana anda pada saat itu.?
      termasuk juga Tb Husin dan Ustd Qadir Hasan Baraja....pada saat itu mereka dimana...?

      3.Usaha apa sdr Surjo prabowo untuk menegakkan Khilafah,.
      monggo dijawab,....
       
    • Muhammad Nu'man selagi hujjah nya bisa dipertanggung jawabkan,juga dg metode dan atau manhaj nya sama,kita sama2 belajar,insya Alloh akan bermuara pada satu titik untuk kejayaan islam dan kaum muslimin,saya terus menyimak,menambah ilmu bagi saya,dan mudah2 an bermanfaat, cuma jgn lupa QS Ar Rum 30-31...

    • Surjo Prabowo ‎@Barri Prima: ttg "Al Jama'ah"..., sebenarnya itu saya ketahui dari Sdr. Ayi Hidayat Baharuddin dalm diskusi ttg KHILAFAH dan metodenya. memang tak ada titik temu hingga saat ini.
      Kalau dibilang peduli..., kok agak2 gak nyambung ya, soalnya saya kan cuma bahas ttg metode penegakkaan khilafah... di mana saya memahami bahwa SAAT INI sebenarnya TIADA KHILAFAH.

      tahun 1953...? wah itu saya belum lahir, lagipula saya jadi Mualaf juga baru tahun 1997. Yang penting adalah KHILAFAH itu harusnya ada WILAYAH... spt yg dicontohkan oleh Khulafaur Rasyidin, bukan "ndompleng" wilayah yg masih "disupiri" pihak lain.
      Coba pikir bagaimana mau lakukan hukum Islam... jika tak ada OTORITAS pada suatu wilayah. Anggep aja HUDUD PANCUNG... ooowww... salah2 dituduh KRIMINAL oleh "sang supir".
    • Syubban Jabodetabek Islam itu mudah, bukan berarti dimudah-mudahkan. Tak mampu berdiri, maka sholat boleh duduk, dst..... Termasuk kepemimpinan Islam. Tanpa wilayah, apakah kepemimpinan harus tak ada? Okelah jika belum bisa disebut Khilafah. Tapi yang paling utama adalah 1 pimpinan.

    • Abu Azi Al Jayakarta Mslh yg tdk ada titik temunya adl mslh yg timbul dr diri manusia itu sendiri, krn Islam adalah menyediakan berbagai Solusi hg yg terkecil skalipun, Muallaf 1997 ?... Akhina Surjo Prabowo, yah ana faham, klo kesimpulan antum itu demikianlah adanya, Al Jama'ah ay Al Khilafah tiada lepas dgn Tongkat estafet kepemimpinan Nubuwwah krn msh bagian dr 'Alaikum Bi Sunnatii wa Sunnatil Khulafaur Rasydin Al Mahdiyyin Radhiallahu 'Anhum, Berarti byk Donk Kepemimpinan pr Nabi & Rasul Yg Batal (bahkan Kenabiannya pun), hny krn tdk ada Daerah/Wilayah Kepemimpinannya, Apalagi yg Ummatny hnylah istri dan anaknya sahaja ?... Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasalam pun bukanlah pemimpin yg sifatnya Nubuwwah (berarti jg bkn Nabi), ktk msh berada ngedompleng diwilayah Mekkah yg disupiri pihak Musyrikin Quraisy... Yg scr tdk lgsg pun ktk Rasulullah berada di Madinah skalipun belum berkuasa penuh, Karena Madinah adl msh kota kecil dan scr yuridis atopun syarat2 bts wilayah dlsb, bknlah wilayah kekuasaan... (Tdk ada pengakuan). ...bersambung...
    • Abu Azi Al Jayakarta dan Islam saat itu, ktk berjama'ah (Dlm artian Al Jama'ah ay Jama'atul Muslimin) di Mekkah msh bersifat organisasi/jam'iyyah krn skalipun tlh mengangkat Allah, Rasul dan Org Yg Beriman (saat itu msh 1 org Muhammad bin Abdullah) mjd/sbg Pelindung=Pemimpin ay Khalifah ay Amirul Mu'minin ay Imaamul Musliminnya, (Tafsir dr Hizbullah) hny krn blm memiliki wilayah atau dgn kt lain ngedompleng dan disupiri oleh Musyrikin Quraisy?... Na'udzu billahi tsumma Na'udzu billah... Ana Berlepas diri dr Pemahaman / Kesimpulan yg demikian...
    • Surjo Prabowo hubungan WILAYAH ... jelas Rasulullah SAW DIKECUALIKAN karena, Islam sendiri masih dalam TAHAPAN (pra Hijrah).

      Tapi PASCA HIJRAH telah memiliki WILAYAH di MADINAH... dan ini adalah awal dari pemerintahan Islam meskipun Nabi Muhammad SAW tidak disebut dengan KHALIFAH berhubung beliau adalah NABI dan RASULULLAH. :-)

      Dan perlu diingat dalam PIAGAM MADINAH utamanya pada Pasal 23 & 42 telah menjadi ACUAN dalam system yg nanti akan disebut dengan KHILAFAH, dan KHALIFAH sebagai PENGGANTI RASULULLAH SAW dalam hal kepemimpinan umat Islam (red: MUTTAFAQ 'ALAIH)

      Jadi KHILAFAH tanpa WILAYAH... itu absurd. maaf. :-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Surjo Prabowo : hubungan WILAYAH ... jelas Rasulullah SAW DIKECUALIKAN karena, Islam sendiri masih dalam TAHAPAN (pra Hijrah).

      Tapi PASCA HIJRAH telah memiliki WILAYAH di MADINAH... dan ini adalah awal dari pemerintahan Islam meskipun Nabi Muhammad SAW tidak disebut dengan KHALIFAH berhubung beliau adalah NABI dan RASULULLAH. :-)

      Dan perlu diingat dalam PIAGAM MADINAH utamanya pada Pasal 23 & 42 telah menjadi ACUAN dalam system yg nanti akan disebut dengan KHILAFAH, dan KHALIFAH sebagai PENGGANTI RASULULLAH SAW dalam hal kepemimpinan umat Islam (red: MUTTAFAQ 'ALAIH)

      Jadi KHILAFAH tanpa WILAYAH... itu absurd. maaf. :-)
    • Surjo Prabowo Seandainya "Hizbullah" (red: nama organisasi) mau MENDUDUKI suatu wilayah... maka bisa menjadi KHILAFAH.

      Masalahnya..., berapa lama BERTAHAN?
      Karena jika tak bertahan maka KHILAFAH pun otomatis RUNTUH kembali utk kesekian kalinya (tak peduli biarpun bertahan 1 bulani).

      Apakah "Hizbullah" harus gunakan cara di atas..., saran saya baiknya BERGABUNG dengan kami utk memperoleh dukungan yg solid hingga penegakkan KHILAFAH akan lebih cepat.

      bukankah kita umat Islam ingin bersatu. ;-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Para Hamba Allah semua nya disinilah yg mjd titik tdk temunya pemahaman pd Tarikh dan jg Kesimpulan, Bhw Islam itu Ghariban awalnya dan akhirnyapun akan kembali gharib sbgmn awal...
    • Abu Azi Al Jayakarta Shg Seolah-Olah Terputus Masa Kenabian jg Masa Ke Khilafahan Yg Mengikuti Jejak Kenabian (Nubuwwah dan Khilafah 'Ala Minhajin Nubuwwah), Nabi Bukanlah Khalifah, Padahal... 'Alaikum Bi Sunnatii wa Sunnatil Khulafaur Rasyidin Al Mahdiyyin adl satu kesatuan yg tiada dpt terpisahkan satu sama dg lainnya... Hijrah dan Pra Hijrah jg Pasca Hijrah. Pasca Khilafah 'Ala Minhajin Nubuwwah (Mulkan Adh Dhan & Jabariyyah),
    • Abu Azi Al Jayakarta Yg Akhirnya akan kembali kpd masa khilafah 'ala minhajin nubuwwah namun asing krn tlh lama ditinggalkan, yg sblmny pun tlh terkontaminasi oleh Sistem Mulkan (Mengikuti Sunnah bkn Sunnahku=Mengambil Petunjuk bkn dr petunjukku=Masa Khair namun ada Dakhan)...
    • Abu Azi Al Jayakarta Wali Al Fattah Rahimahullah Scr Tarikh Mencari dan mencari trs menerus yg akhirny menemukan Dalil Al Jama'ah, Al Imamah, Al Khilafah, Al Bai'ah dan sgr Sami'na wa atho'na dlm peng'amalannya, bersama-sama 9 Orang Sabiqunal Awwalun Yg Khawatir Allah Murka Apabila Qt Menyampaikan Apa Yg tlh Kita Ketahui dan Yaqini, Namun Belum Meg'amalkannya... "Kabura Maqtan 'Indallahi An Taquulu Maalaa Taf'alun"... Dan Sbg Konsekwensi dr peng'amalan tsb di Ma'lumatkn ke slrh negri Muslim serta mengirim delegasi ke berbagai negri muslim agar trs mencari apakah ada yg tlh meng'amalkannya terlebih dahulu sbg wujud kekhawatirannya thdp Dalil Yg Menyatakan tidak boleh ada 2 Imaam dlm satu masa, dlm wadah dan sistem yg sama...
    • Abu Azi Al Jayakarta Apabila ternyata ada yg lebih awal, maka Wali Al Fattah Rahimahullah beserta ma'mum siap masbuq (melebur). Sbg Wujud dr "...Bunuhlah Kepemimpinan Yg Terakhir... ", Atau "Fuu Bai'atil Awwal Fal Awwal..."
    • Abu Azi Al Jayakarta Dan Hg Kini Sbg Pelanjutnya Imaamul Muslimin Muhyidin Hamidy pun demikian... Mencari yg Lebih Awwal dr Bai'at awwal dr Wadah Persatuan Muslimin yg Dinamakan/Disediakan Oleh Allah & RasulNya ya'ni : Al Jama'ah ay Jama'atul Muslimin Wa Imaamahum Ay Hizbullah yg Bersistem Al Khilafah ay Khilafah 'Ala Minhajin Nubuwwah... Bukan bergabung dengan org2 yg telah mengetahui, meyaqini kebenaran Wajibnya Al Khilafah, Al Jama'ah namun belum meng'amalkannya krn baru mencari dan berusaha utk menegakkan dgn cara mencari dukungan Solid... (Cita2, Khayalan ataukah Impian Disiang Bolong entah apapun itu namanya). wallahu a'lam bish shawab...
    • Surjo Prabowo ‎@Abu Azi Al Jayakarta: kalau boleh tahu anda berwarga negara apa saat ini? tak dijawab juga tak apa. :-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Saya adalah seorang muslim Yang Tinggal Di NKRI, Sbgmn Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasalam jg muslimin saat berdomisili di Mekkah... atau dibelahan bumi manapun... karena semua wilayah yg ada di Muka Bumi ini adalah Wilayah Yang Allah Wariskan kpd Mu'minin...
    • Surjo Prabowo ‎@Abu Azi Al Jayakarta: jika NKRI memusuhi Hizbullah... di pihak manakah anda nanti?

      tak dijawab juga tak apa. :-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Saat ini NKRI tdk memusuhi Hizbullah, Dan Hizbullah tiada mencari permusuhan dgn apa dan siapapun, kecuali menghadapi musuh yg Nyata2 memusuhi, memerangi, mengusir. Dan Saya adl Hamba Allah yg akan slalu berusaha utk meng'amalkan ayat2 Allah (trmsk Kategori Hizbullah). Sesuai dan sekuat kemampuan saya. Tidak Ingin Berandai 2, Jikalau, Seandainya, Andai kata. Krn Al Jama'ah adl Real, Al Khilafah jg Konkrit, Al Islam adl Ajaran yg Nyata....

    • Abu Azi Al Jayakarta Bukan Khayalan, Bukan Mimpi Di Siang Bolong, Bukan Pula Ciita2...
    • Surjo Prabowo hmm... baiklah. :-)
    • Arif Albisri Hem... panjang juga yah... tapi dari sini dapat ditarik keuntungan bagi kedua belah pihak dengan kesimpulan diantaranya :

      Bagi "Hizbullah"
      - kehadiran akhi Surjo Prabowo adalah salah satu utusan Allah s.w.t. sebagai contoh atau perumpamaan, bahwasanya diluar sana banyak sosok2 seperti beliau yang harus dihadapi dan dirangkul, maka pelajaran dan tindakan apakah yang dapat diambil tatkala kita menyeruh agar bersatu ?!!!

      Bagi "kelompok" yang lain
      - Kehadiran Hizbullah adalah contoh yang diberikan Allah s.w.t. bahwa betapa kuatnya idealisme2 diluar sana yang membawa bendera "golongan" masing-masing. Pelajaran dan tindakan yang bagaimana yang harus dilakukan dalam mewujudkan ummatan wakhidan ?!!!

      ++++++++
      Ketika Sholat berjama'ah di Masjidil haram, ternyata baju golongan lepas dengan sendirinya, tanpa diperintah dan tanpa di paksa, yang terpakai hanyalah baju Muslim dan Mu'min, menyatu menjadi ma'mum yang mengikuti aba-aba sang Imam.

    • Abu Azi Al Jayakarta Alhamdulillah, Jazakallah khair Akhi Arif Albisri, kehadiran antum adl menunjukkan di dalam tubuh muslimin msh da org yg Bijak, menyimak dgn seksama tanpa hujatan lg santun...
    • Abu Azi Al Jayakarta Membawa Bendera Golongan Masing-Masing=Kullu Hizbim bima ladaihim farihun tentunya sgtlah tipis perbedaannya Dgn Fasyhad Bianna Muslimun, Namun Sangatlah Fatal Akhi... Mk dr itu ana khususny berusaha utk sgt berhati2 dlm rgk Fasyhad bianna muslimun... insya Allah...amin...

    • Ary Dwi Sejak awal ditetapinya Jama'ah Muslimin dan Imamnya tidak merasa berkeberatan untuk menyatukan diri melebur makmum kepada jama'ah muslimin yang lebih awal fal awwal yang mengamalkannya sesuai dengan perintah Allah dan di praktekan Rasulullah tetunya, Itulah tujuan di siarkannya Jama'ah muslimin kedunia Islam khususnya sejak ditetapinya kembali.Sayangnya apa yang diserukan sdr Surjo Prabowo di atas tidaklah seperti apa yang diserukan Allah dan Rasulullah Saw melainkan sebuah opini politis yang berasal dari rokyu yang berakar dari orientalis dan mulkan adlan dan mulkan jabbariyah, inilah perbedaannya mengapa ajakan dan seruan saudara tidak pernah ada tanggapan dingin juga pertanyaan2 sdr yang itu dan itu lagi (Wilayah,Qishas,pancung) dimana hal tersebut tidak pernah menjadi problem yang vital yang di serukan Allah dan RasulNya melainkan bagaimana mengembalikan ajaran tauhid yang sudah ribuan tahun dari dari apa yang di ajarkan Rasulullah QS Arrum 31-32

    • Surjo Prabowo Maaf..., kalau saya perhatikan comment2 yg ada memang tak lebih hanya mengarah pada opini belaka. Walaupun BELUM TENTU niatnya hendak beropini. :-)

      Dulu saya pikir ganjalan dari Pendukung Syariah Islam (Khilafah) adalah pihak sekuler..., tapi ternyata ada juga dari pihak non sekuler.
      Memang berat tapi itulah kenyataan yg harus kami hadapi.

      silakan bagi pihak "Hizbullah" (red: nama organisasi) mengklaim diri sebagai KHILAFAH dan telah membai'at KHALIFAH.
      Tapi dengan melihat "keadaan2 spt itu" saya makin yakin "ke mana arah" dari "Hizbullah" itu sebenarnya, yg sepertinya tak disadari pihak "Hizbullah" sendiri.

      Utk Saudara/i dari "Hizbullah" (red: nama organisasi) cara kita memang berbeda, tapi saya tetap berharap suatu hari nanti anda2 akan bergabung dengan kami ke dalam Barisan Pendukung Syariah Islam (Khilafah) utk tegakkan KHILAFAH yang saat ini memang runtuh (red: tak ada). :-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Saudara Ku Surjo Prabowo, Pendapat, kesimpulan dan akhirnya keputusan yg pd puncaknya mjd mslh yg tdk adanya titik temu diantara hasil kesimpulan dan keputusan manusia scr individu mopun kelompok, itu adl hal yg akan slalu ada hg akhir zaman, ana scr pribadi berlepas diri dari ketidak menyadarinya akan pengganjalan usaha dan upaya akhi dan bbrp ikhwan lainya yg tergabung dalam Pendukung Syari'ah Islam (Khilafah). Karena kami slalu berusaha utk trs berlindung kpd Allah agar tdk menjalankan praktik Ajakan Syaithan Yg Terkutuk yg salah satunya mengganjal usaha saudara kami seiman dan setaqwa (Yasudduna 'an sabilillah,Naudzubillah tsumma na'udzubillah). Justru kami berhusnudzhan kpd Allah trhdp apa2 yg tlh akhi & ikhwan2 skalian yg trgbg di PSI(Khilafah) usahakan. Smoga jalan yg kalian tempuh menemukan hasil sempurna... Dan Kami akan slalu mengusahakan apa2 yang kami 'amalkan agar bisa slalu beriringan dgn apa2 yg Allah Ridha, semuanya atas nama dan idzin Allah Azza Wa Jalla semata... Wallahu a'lam bish shawab, (Kami slalu terbuka atas informasi yg menunjukan adanya khilafah yg lebih awal)

    • Surjo Prabowo oke... :-D

    • Ayi Hidayat Baharuddin Ayo bersatu (berjama'ah) !
    • Ary Dwi Maaf..jama'ah Muslimin (Hizbullah)setahu saya teruma ikhwan yang sudah berbai'at kepada imam apalagi Imamul muslimin ,justru mendukung dan menyambut baik kritikan,opini,dsb selama hal tersebut dalam rangka amar ma'ruf/nahi munkar.Namun kalau tiba-tiba ada yang menyeru bergabung,sedang wadah untuk tempat bergabung bukan Nama yang sudah tidak perlu lagi di revisi karena Allah yang empunya,tentu Jama'ah Muslimin/Hizbullah lebih takut kepada Allah..Siapapun termasuk mereka yang bergelar Ulama syah-syah saja mendefinisikan kata-kata Rasulullah Saw...
      ...تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ.
      dengan berbagai opini,tapi bagi kami yang sudah megamalkanya tentu kami yakin seyakinya bahwa tidak ada wadah yang terbaik selain apa yang di berikan Sang Utusan Allah (Saw) ini tanpa menguranginya dan penuh keikhlasan(Mukhlishina lahuddin).Saudara mengakui nya sebagai organisasi atau apapun istilah anda itu hak anda.yang terus kami serukan adalah mari bersatu dan kembali menjadi ummatan wahidah (Berjama'ah)sesuai petunjuk Allah dan RasulNya.dan mengimaninya secara kaffah bukan membuang sebagianya....وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا....Hendaklah kamu ber pegang-teguh dengan tali Allah seraya berjama’ah dan janganlah kamu berfirqoh-firqoh .” (HR Ahmad, Musnad Imam Ahmad dalam Musnad Abu Hurairah, Muslim, Shahih Muslim: II/6. Lafadz Ahmad)

    • Abu Dzakir Akhina Surjo Prabowo memang bintang di grup ini. Kehadirannya cukup menjadi bahan bakar diskusi panas di grup ini. I Like You, akhi. Semoga suatu saat nanti Allah persatukan langkah kita.

    • Abu Dzakir Tapi bagaimana caranya antum bisa mematahkan pemahaman "bai'at awal" sehingga antum bisa meyakinkan untuk mengajak Hizbullah ikut dengan gerakan antum yang akhiran meskipun mayoritas?

    • Rudi Syubbankapuk ketika semuanya mengaku yang haq khilafahnya, tentu dalil "Bai'at awal " penyelesaiannya.
    • Surjo Prabowo masalahnya siapa yg "AWALAN"... kan khilafah belum ada, kalau kami anggap "Hizbullah" sebagai "AWALAN" artinya sama saja mengakui sbg KHILAFAH kan.

      Nah... jadi belum ada "awalan" sejak runtuhnya khilafah yg terakhir.

      ini skenario saya aja... sbb:
      I.... "Hizbullah" lalu menduduki suatu wilayah.
      II... akhirnya "Hizbullah" berhasil mewujudkan KHILAFAH yg PERTAMA sejak runtuhnya khilafah yang terakhir.
      III.. kemudian beberapa lama KHILAFAH ini berhadapan dengan "penguasa wilayah" dengan pertempuran fisik
      IV.. akhirnya KHILAFAH ini pun berhasil dikalahkan dan direbut kembali wilayah KHILAFAH oleh "penguasa wilayah".
      V... dan KHILAFAH ini runtuh utk kesekian kalinya.

      Jadi tanpa wilayah maka tak ada khilafah..., tak ada khilafah maka tak ada khalifah..., tak ada khalifah maka tak ada bai'at.

      tak ada bai'at bukan karena ke-sengaja-an... maka umat Islam harus menjauhi firqoh-firqoh yg dilarang Rasulullah SAW, seperti... nasionalisme, demokrasi, aristorkasi, kapitalisme, sosialisme, feminsime, sekulerisme, pluralisme, primordialisme, anarkhisme, dsb.
    • Abu Azi Al Jayakarta Masalahnya ada kesimpulan tanpa Tabayyun yg sebenar2nya Tabayyun, dan itu lg2 ana berlepas diri dari smua kesimpulan2 Pola Pikir Yg Sedemikian rupa , : Surjo Prabowo dkk simpulkan adl :
    • Abu Azi Al Jayakarta Jadi tanpa wilayah maka tak ada khilafah..., tak ada khilafah maka tak ada khalifah..., tak ada khalifah maka tak ada bai'at.
    • Abu Azi Al Jayakarta itu kesimpulan manusia-maaf-bkn wahyu... kebalikannya dr wahyu adl ro'yu... klo wahyu jls: tdk ada Islam bila ta' berjama'ah, gx disebut berjama'ah klo gx da Imaam yg didengar & ditha'ati, Mendengar & tha'at apabila ada Bai'at...

    • Surjo Prabowo ‎@Abu Azi Al Jayakarta: sayangnya anda lupa dengan pertanyaan Hudzaifah Ibnul Yaman ra. :-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Meninggalkan firqah2 itu apabila keadaan muslim itu sendirian, apabila banyakan mah bikin firqah baru

    • Abu Azi Al Jayakarta keadaan sendirian, hg menggigit akar kayu...

    • Ayi Hidayat Baharuddin Surjo Prabowo, pertanyaan sahabat Khudzaifah ibnul Yaman radiyallahu'anhu yang mana yang anda maksudkan? Silahkan anda jelaskan karena permasalahan diantara muslimin itu ada penyelesaiannya.

    • Abu Azi Al Jayakarta Abu Azi Al Jayakarta, insya Allah tidak akan melupakan dgn cara menunda peng'amalannya... mengajak sambil belum mengerjakan... krn itulah yg menyelisihi sunnah, tentunya ana berlepas diri dari hal yg demikian...
    • Abu Azi Al Jayakarta Pertanyaan yg tlh dipolitisir untuk menolak/menyelisihi sunnah ustadz Ayi Hidayat Baharuddin...tentunya...
    • Abu Azi Al Jayakarta Perintah Rasulullah dari pertanyaan Hudzaifah bin Al Yaman radhiallahu 'anhu mengenai apabila tdk ada Jama'ah dan Imamah maka Fa'tazil tilka firaqa kulaha itu dipolitisir utk menolak/menyelisihi sunnah

    • Abu Azi Al Jayakarta padahal telah jelas sejelas-2nya perintah itu apabila keadaannya sendirian... manakala meyakini bahwa jama'ah/imamah itu wajib lalu menyeru kpd muslimin yg lain, adapun muslimin yg lain tdk ada yg merespon, tiadayg membai'at ataupun tidak ada yg bersedia dibai'at,krn sudah ikhlash & shabar dlm gemerlapnya wadah yg namanya pun keluar(dibuat) dr ro'yu (firqah menurut Al Qur-an & As Sunnah), maka kondisi yg sendirian itulah, Rasulullah memerintahkan utk meninggalkan semua firqah yg ada, bkn dgn membuat firqah baru krn blum ada yg solid, krn ada syarat yg dibuat oleh manusia bernama 'Ulama, Syeikh, Kibarul 'Ulama, harus diakui oleh muslimin sedunia, ini dan itudan msh byk lgy deretan persyaratan.... Kondisi yg menyendiri itu, Rasulullah gambarkan hg masuk kehutan mkn akar kayu hg menemui / ajal menjemput... kamu tetap demikian kokoh memegang prinsip 'Aqidah Tauhidullah... Maka yg demikian itulah Al Jama'ah walau kana wahdah........ Dia (yg sendirian) itu yg Allah dan RasulNya sebut sbg Al jama'ah walau keadaannya sendirian... wallahu a'lam bish shawab
    • Ayi Hidayat Baharuddin Akhina Abu Azi Al Jayakarta, akan lebih baik jika kita ketahui terlebih dahulu jawaban akhina Surjo Prabowo, berilah beliau kesempatan untuk menjawabnya terlebih dahulu. ^^

    • Syubban Jabodetabek pemimpin dulu apa wilayah dulu, ya? Bai'at dulu apa pemimpin dulu ya? Bedanya pemimpin yang satu dengan khalifah apa, ya? ayat yang sangat gamblang menjelaskan harus wilayah dulu baru khilafah (kepemimpinan) ada gak, sih? Khilafah berwilayah nyontoh kenabian gak sih? Ada yang bisa jawab?
    • Ayi Hidayat Baharuddin Akhina Agus Zainal Asikin, lalu pertanyaan sahabat Khudzaifah ibul Yaman yang dimaksudkan oleh akhina Surjo Prabowo, yang mana akhi? ^^
    • Agus Zainal Asikin ana rasa akhi Surjo Prabowo,..juga lagi nyimak,..cuma lagi kebingungan,?mau buat pertanyaan apalagi,.?

    • Abu Dzakir apakah itu tidak termasuk berlebihan dalam beranalisis? Memang mau ngadu Hizbullah dengan Muslimin di NKRI?
    • Abu Azi Al Jayakarta Baiklah Ustadz... Silahkan Akhi Surjo Prabowo!

    • Ary Dwi Hmmm...pertanyaan saudara Surjo Prabowo yang itu lagi di ulangi lagi...Jika kita berlandasan Alqur'an dan Sunnah tentu ada solusi dan segera mengimaninya,tapi jika kembali anda ulangi hal yang sama (landasan ro'yu dan statement yang diluar konteks)percAkapan hudzaifah ibnul yaman dengan Rasulullah anda berjalan ibarat di atas Rel kereta (Tiada titik temu)Silahkan anda telaah sendiri pertanyaan anda sebelum diajukan sebagai argument

    • Abu Dzakir Arif Albisri yang bikin status awal sudah tidur entah di mana......
    • Surjo Prabowo oke baru gabung lagi neeh.

      sepertinya Abu Azi Al Jayakarta lupa akan ciri2 yg disebut Rasulullah SAW. :-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Lanjutkanlah wahay Akhina Surjo Prabowo, hg tuntas....agar gx da yg terputus2...
    • Abu Azi Al Jayakarta antara ana dan Akhina Surjo Prabowo... ana msh tetap menyimak... apakah aqidah ana ttg Al Jama'ah Al Imamah Al Khilafah ini yg akan terpatahkan shg ana Taslim tp yg jls gx ke Pengusung yg belakangan muncul n blum meng'amalkan Kebenaran dr sebuah keyakinan...
    • Arif Albisri Hem.... saya kira kesimpulan saya kemarin ada titik celah, ternyata masih ta'arruf, ya walaupun pembahasan tidak jauh dari diskusi yang lalu. ya wis silahkan dilanjut, minimal tahu pemahaman masing - masing.

      Akhi Abu Dzakir, maaf kemarin saya absen ada beberapa hal yang harus saya kerjakan.
    • Surjo Prabowo ‎----

      "...Beliau bersabda: “Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita”. ..."
    • Abu Azi Al Jayakarta Akhina Arif Albisri, akhul muslim yg 'arif gy bijaksana, jazakallah ats kesimpulan yg kmrn... Akhina Surjo Prabowo, mmg senangnya berputar-putar dilokasi yg sama (latihan Thawaf)... jd ana mencoba utk mengimbanginya... hg bnr2 ada yg terpatahkan dan taslim kpd titik temu yg datangnya dari Allah dan Rasulullah yg mmg Al Haqqu mn rrabbik... lanjut...
    • Surjo Prabowo bukan berputar-putar..., sementara ini dulu. nanti malem dilanjutkan kembali. :-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Sebab, Akhina Surjo Prabowo tlh mrs mengenal "HIZBULLAH" (dari Kejauhan=tanpa Tabayyun lgsg berdiskusi bermuwajahah trlbh dahulu) hg berkesimpulan=vonis telak bhw HIZBULLAH adl nama sebuah Organisasi dan Bukan Kekhilafahan 'Ala Minhajin Nubuwwah.. Lanjut Akhina SP...
      Kemarin jam 8:34 · · 1
    • Abu Azi Al Jayakarta OK... Siap... Ana Tunggu Kebenaran Yang akan Akhi SP tunjukkan kpd Ana... Jazakallah Khair... Akhi SP...
      Kemarin jam 8:37 · · 1
    • Ary Dwi Adalah sebuah realita,mengamalkan apa yang di perintahkan Allah Azza Wajalla dan Uswatun hasanah pemberi peringatan,dan pembawa risalah nan Rahmatan lil Alamin Muhammad Saw secara kogkrit(MUKHLISHINA LAHUDDIN),...humul ghaalibuun.Sebaliknya siapapun dan merasa sehebat apapun baik individu ataupun kelompok degan mencoba memasukkan konsep yang tiada "amruna (Rasulullah Saw)endingnya pasti seperti sejarah kondisi ummat sepeninggal Rasulullah dan Khulafaurrasyidin Almahdiyyin dimana masa-demi masa sekalipun mengalami kegemilangan namun kehidupan berjama'ah dan bermasyrakat yang diamalkan dimasa Nubuwah dan khilafatan minhajinnubuwah semakin ditinggalkan bahkan asing.Bahkan sifat Fathanah yang dikaruniakan Allah kepada utusaNya diartikan sebagai politik Rasulullah dan kedudukannya yang Mulia sebagai Rasulullah dan Nabi bergeser menjadi kerdil (Kepala Negara)di Madinah.Karenya tidak mengherankan sebagian Muslimin selalu menganggap bahwa menegakan khilafah harus dengan wilayah,revolusi dsb.Hal ini tak lepas dari historis dan hujjah yang di pergunakan,dan mendefinisikan Alqur'qan/Hadits dari segi poltik/Dien?Kalau dari segi Dien maka Rasulullah dan khulafaurrasyidin Almahdiyyin itulah contohnya,tapi kalau dari segi politik dimulai dari kepemimpinan Mu'awiyah itulah yang diambil...
    • Surjo Prabowo ‎@Abu Azi Al Jayakarta: simak...

      I --- Beliau bersabda: “Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita”. ..."
      II -- Aku bertanya: Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya?
      III - Beliau bersabda: “Berpegang teguhlah pada JAMA'AH MUSLIMIN dan IMAMNYA”.
      IV -- Aku bertanya: “Bagaimana JIKA TIDAK ADA jama’ah maupun imamnya?”
      V -- Beliau bersabda: “HINDARILAH semua firqah* itu, walaupun dengan MENGGIGIT POKOK POHON hingga MAUT MENJEMPUTMU sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu”.

      lihat point I, II, IV, dan V..., point2 ini menunjukkan KE-NISCAYA-AN bahwa muslim tsb TIDAK SENDIRIAN dan juga dalam keadaan TAK ADA JAMAAH (red: Khilafah)... maka otomatis membantah pernyataan anda sbb:

      "...Meninggalkan firqah2 itu apabila keadaan muslim itu sendirian,..."

      bagaimana...? :-)
    • Ayi Hidayat Baharuddin Mengapa point III anda lewati akhi Surjo Prabowo?

      Dan tahukah anda arti pernyataan Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam tersebut?:

      "Mereka dari kulit kita dan berbicara dengan lisan kita".

    • Surjo Prabowo karena point III hanya SYARAT saja sedang point selain itu adalah KONDISI.

      ya... sangat tahu. :-)
    • Abu Azi Al Jayakarta Akhina Surjo Prabowo ini menafikkan dari sisi bhs dan pertanyaan dr Shahabat Hudzaifah bin Al Yaman yg : II -- Aku bertanya: Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya?, kpd seorang Muslimin yg menemui zaman yg dakhannya menebal, Ibarat seorang Akhina SP menemui zaman Du'atun 'ala abwabi jahannam yg mn ada kekhawatiran ats ciri2 yg disebutkan Rasul bhw “Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita”. ... Perintahnyakan utk iltizam dalam Jama'ah Muslimin, Akhina SP tiada menemukan Jama'ah Muslimin, dia (SP) meyaqini ini penting & wajib, mk dia (SP) menyeru kpd muslimin lainnya, gx da respon, gx da yg mw membai'at dirinya (SP), jg gx da yg mw di bai'at oleh (SP) sbg Imaam... akhirnya sampailah pd perintah berikutny (SP), tha'at kpd Rasulullah, pergi dah ke Hutan meninggalkan firqah-firqah yg ada hg (SP) hny menemukan akar Pohon krn dah gx da yg mw mengamalkan Jama'ah Muslimin (Al Jama'ah), bahkan memusuhi (SP), sisa perbekalan habis , yg tersisa akar pohon, hg akhirnya (SP) menemui Ajalnya, Mk (SP) itulah Al Jama'ah walau kana wahdah (Sendirian)...
    • Abu Azi Al Jayakarta gx da tuh hadits to pun ayat yg menyinggung2 ttg kekuasaan or wilayah dlm rangka meng'amalkan Al Jama'ah mopun Al Imamah, (sbg syarat tegaknya-red)...
    • Abu Azi Al Jayakarta yg ada pernyataan dr (SP) dan kawan2, hasil dr Ro'yu nya menafsirkan tarikh... yg sdh terkontaminasi pemahaman zaman Mulkan
    • Abu Azi Al Jayakarta wallahu a'lam bish shawab...
    • Surjo Prabowo nah itu kan dah saya jawab... bahwa ISLAM saat itu masih bertahap.

      Buktinya setelah Rasulullah SAW HIJRAH kan jadi punya WILAYAH... yg mana di-"estafet"-kan oleh para Khulafaur Rasdyidin.
    • Surjo Prabowo pada "point IV" jika perintah JAMAAH TANPA WILAYAH adalah WAJIB maka pada "point V" harusnya berisi kalimat sbb:

      "bentuklah Jamaah dan angkatlah Imam, dan berpegang teguh lah."

      bukan malah... berisi:
      “HINDARILAH semua firqah* itu, walaupun dengan MENGGIGIT POKOK POHON hingga MAUT MENJEMPUTMU sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu”.

      bisa dimengerti kan. :-)
    • Ayi Hidayat Baharuddin Akhi Surjo Prabowo, dapatkah anda menjelaskan apa yang anda pahami dari pernyataan Rasulullah yang ada merasa tahu maksudnya itu? ^^
    • Surjo Prabowo intinya "di pihak Islam" sendiri.
    • Agus Zainal Asikin dijelaskan dong,.khi surjo prabowo apa maksud intinya "dipihak islam sendiri"
    • Abu Dzakir ‎99% gak akan bertemu pemahaman wilayah. Inilah salah satu pembatas yang antara wahyu dan ro'yu.
       
      PARA IKHWAN YANG MEMBACA SILAHKAN SIMPULKAN SENDIRI.  (Abu Dzakir)
         

2 komentar:

  1. Allah mengutus 124.000 nabi dan rasul agar umat manusia senantiasa terpimpin dalam satu jamaah menuju ketauhidan yang mulia
    baik hal itu terpimpin oleh yang sudah punya wilayah seperti nabi sulaiman
    ataupun yang berjuang didalam kekuasaan/sistem musuh seperti nabi Musa As

    indikatornya kaum muslimin diciptakan untuk senantiasa berjamaah dan terpimpin
    (As Sajdah:24 dan Al Isra:71)

    SIAPA YANG BILANG HARI INI TIADA KHILAFAH!!!

    bukankah Allah berjanji menciptakan manusia sebagai khilafah di muka bumi(Al baqarah:30)

    KHILAFAH itu Kewajiban!!! shahih...
    dan kewajiban itu DILAKUKAN bukan DIIMPIKAN APALAGI HANYA SEBATAS IDE

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ini hujjah yang kuat yang mematahkan opini harus berkuasa dulu baru khalifah. Jazakallah!

      Hapus