Ada tiga pendapat mengenai hal ini,
1. Para malaikatlah yang membangun Masjid Al-Aqsha
1. Para malaikatlah yang membangun Masjid Al-Aqsha
2. Nabi Adam AS
3. Nabi Ibrahim AS
Pendapat pertama dilemahkan oleh para ulama. Yang membangun Masjid
Al-Aqsha adalah seorang manusia, bukan para malaikat. Karena para malaikat
mempunyai rumah sendiri dan membangunnya di langit, yaitu Baitul Makmur sebagai
ganti Ka’bah di Bumi.
} Dari Abu Dzar Al-Ghifari ia berkata, aku bertanya
kepada Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, masjid apa yang paling pertama
dibangun di muka bumi ini ?. Rasul menjawab, Masjid Al-Haram. Kemudian apa ?
Lalu Masjid Al-Aqsha. Abu Dzar bertanya lagi, berapa tahun antara keduanya ?
Nabi menjawab, 40 tahun. (Muttafaq ‘alaih).
Berdasarkan Hadits Abu Dzar Tersebut:
Pendapat Pertama
:
Masjid Al-Aqsha dibangun setelah Masjid Al-Haram
berselang waktu 40 tahun. Waktu yang dekat tersebut memungkinkan untuk Nabi
Ibrahim a.s. Melakukan pembangunan 2 mesjid selama hidupnya.
Nabi Ibrahim tinggal di Baitul Maqdis (Palestina),
dan dalam sejarah disebutkan, Nabi
Ibrahim masuk Masjid Al-Aqsha dan shalat di dalamnya serta bertemu dengan Raja
Kaum Yabus yang sholeh.
Pendapat Kedua
Nabi Ibrahim berdo’a saat meninggalkan Hajar dan
Ismail di lembah Mekkah,
رَبَّنَا
إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ
الْمُحَرَّمِ......
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku
di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah)
yang dihormati, ....”
(QS. Ibrahim : 37)
Do’a ini menunjukkan bahwa Masjid / Baitul Muharram
telah ada sebelum Nabi Ibrahim 'Alaihissalam.
Dosen Fakultas Teknik Universitas Nasional Al-Najah,
DR. Haitsam Rutut yang dicetak majalah Kajian Baitul Maqdis terbitan tahun
2005, menyatakan bahwa ada kesamaan
bangunan antara Masjidil
Haram dan Al
Aqsha: Dengan
bantuan program teknik tiga dimensi dan dengan melupakan jarak antara keduanya,
maka dapat dibuktikan secara ilmiah, bahwa Masjid Al-Aqsha dan Masjidil Haram, Nabi
Adam lah yang membangun kedua masjid ini berdasarkan wahyu dari Allah,
dengan batas-batasnya. Inilah batas-batas yang pelihara hingga kini atas Masjid
Al-Aqsha seluas 142-144 hektar.
(Ust. Wahyudi KS.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar