Hijazi: Kami Sedang Persiapkan Sebuah Konvoi untuk Yerusalem
Dr Safwat Hijazi, pemimpin Rabithah Ahlus Sunnah yang mengorganisir konvoi besar ke Gaza pada hari Senin lalu, mengatakan dalam konferensi pers di kota Gaza setelah kedatangan konvoi bahwa lembaganya sedang mempersiapkan sebuah konvoi untuk menuju ke Yerusalem.
Dia mengatakan bahwa kedatangan konvoi ke Gaza, yang berasal dari 40 negara, adalah salah satu momen terbaik dalam hidupnya.
Hijazi mengatakan bahwa perwakilan dari 40 negara telah memutuskan untuk memecah pengepungan di Gaza, yang secara ilegal diterapkan oleh Zionis Israel.
Dia mengatakan bahwa semua orang bebas di dunia menentang blokade Gaza, menegaskan keyakinannya bahwa negara Palestina akan terwujud dengan segera.(fq/pic)(EraMuslim)
Tokoh-Tokoh Palestina Kecam Rencana Israel Hancurkan Gerbang Maghariba
Tokoh-tokoh Palestina dari Yerusalem dan wilayah yang diduduki 1948 pada Senin lalu memperingatkan negara pendudukan Israel dari niat mereka dengan menyatakan untuk menghancurkan apa yang tersisa dari Gerbang Maghariba dan membangun sebuah jembatan di sana.
Peringatan ini datang dalam sebuah konferensi pers yang diadakan Senin pagi di kota suci oleh otoritas wakaf dan situs suci Islam di Yerusalem yang diduduki bersama dengan komite di wilayah pendudukan 1948.
Para tokoh termasuk mufti agung Yerusalem dan Palestina Syaiikh Muhammad Hussain, pengkhotbah dari Masjid Al-Aqsha Syaikh Ikrimah Shabri dan ketua komite tindak lanjut untuk Arab Muhammad Zaidan turut berpartisipasi dalam konferensi pers.
Para peserta memberikan pidato sebelum pernyataan bersama dibacakan di akhir konferensi yang mengutuk langkah Israel untuk yahudisasi identitas Arab dari kota suci dan Masjid Al-Aqsha.
"Pendudukan Israel di Yerusalem tetap memaksakan kebijakan perampasan tanah serta mengabadikan kegiatan permukiman, dan yahudisasi kota tua di sekitar Masjid Al Aqsha," kata pernyataan itu.
Pernyataan itu menekankan bahwa pendudukan Israel tidak akan berani untuk menghancurkan Masjid Al Aqsha kecuali mereka sudah hilang kewarasannya, karena pembongkaran sama saja dengan perang habis-habisan yang akan mengancam keberadaan Israel.
Pernyataan itu juga menggarisbawahi bahwa setiap butir tanah di Masjid Al Aqsha dan sekitarnya, termasuk Gerbang Maghariba, hanya milik umat Islam.(fq/pic)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar