Anas bin Malik berkata, "Tatkala terjadi Perang Hunain, kabilah Hawazin dan Ghatafan menghadang Nabi dan umat Islam dengan memobilisasi semua kaum, termasuk anak-anak dan isteri-isteri mereka,
bahkan semua harta benda yang dapat mereka bawa sebagai bekal peperangan. Pasukan Islam saat itu terdiri dari 10.000 orang termasuk orang-orang yang baru diampuni dan dibebaskan.
Setelah perang berkecamuk, sebagian besar kaum Muslimin lari kocar-kacir meninggalkan Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ seorang diri. Lalu, Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memanggil dengan dua kali seruan kepada kaum Anshar, "Wahai kum Anshar!"
Mereka menjawab, "Labbaik (kami penuhi panggilan engkau), ya Rasulullah!"
Kemudian Rasulullah menoleh ke kiri dan mengulang kembali seruannya, "Wahai, kaum Anshar!"
Mereka menjawab, "Labbaik, ya Rasulullah! Bargembiralah, kami selalu beserta engkau!"
Ketika itu Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tengah berada di atas keledai betina berwarna putih. Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ turun dan berkata, "Aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya."
Dengan isyarat itu, Muslimin serentak bergairah, sehingga sukses memenangkan peperangan. Bahkan, berhasil pula mendapatkan harta rampasan yang sangat banyak. Lalu Rasulullah membagi-bagikan harta rampasan itu, terutama untuk orang-orang Muhajirin dan mereka yang baru masuk Islam, dan tidak memberikan bagian untuk kaum Anshar.
Kaum Anshar pun berkata, "Ketika kesulitan, kami yang dipanggil. Tapi ketika giliran pembagian harta rampasan, justru dibagi-bagikan kepada yang lain."
Mendengar suara sumbang seperti itu, Rasulullah mengumpulkan kaum Anshar dan berkata, "Hai, Kaum Anshar! Aku mendengar desas-desus bahwa kalian menyimpan perasaan tertentu terhadapku. Apakah di dalam hati kalian masih terselip pamrih keduniaan? Apa yang telah kulakukan adalah untuk menarik hati segolongan orang supaya mau menerima Islam dengan baik. Sedangkan mengenai ke-Islaman kalian aku sudah percaya."
Mendengar pernyataan itu mereka semua terdiam. Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melanjutkan, "Apakah kalian tidak puas jika mereka pergi membawa harta dunia, sedangkan kalian pulang membawaRasulullah?"
"Kami ridha, ya Rasulullah!" jawab mereka.
"Demi Allah!" kata Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , "Kalau seumpama orang lain menempuh jalan di lembah, lalu kaum Anshar menempuh jalan di celah gunung, niscaya aku menempuh jalan yang ditempuh kaum Anshar. Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada kaum Anshar dan kepada anak-cucu mereka!"
(Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar