1. Krisis Kepemimpinan.
Akibat logis dari perpecahan adalah krisis kepemimpinan. Bagaimana mungkin Muslimin yang jumlahnya sangat banyak ini bisa hidup "terkendali" di bawah seorang pemimpin jika terkotak-kotak dalam perpecahan
. Sebab tiap-tiap golongan menonjolkan pemimpinnya dan ingin dominan dengan caranya masing-masing yang belum tentu sesuai dengan syari'at.2. Krisis Aqidah.
Tanpa kesatuan bulat Umat Islam di bawah satu kepemimpinan, maka invasi pemikiran yang dilontarkan oleh kaum kufar dalam bentuk ideologi dan falsafah akan sangat mudah masuk. Ghazwatul fikri dalam berbagai bentuknya tidak dapat dibendung. Terjadilah pergeseran nilai dan pendangkalan aqidah, sedikit demi sedikit keluar dari aqidah dan kaidah Islam kemudian bercampur-baur dengan isme-isme sekuler yang menyesatkan seperti: orientalisme, westernisasi dan sekularisme.
3. Krisis Akhlak.
Invasi pemikiran liberal dalam kemasan eksitensialisme dan hedonisme yang menyeru kebebasan tanpa norma dan agama guna mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan sesaat dianut negeri-negeri Islam. Pengaruh ini mengikis aqidah dan merobah pola pikir menjadi materialistis dan pragmatis.
Motivasi seluruh prilakunya hanya berdasarkan naluri yang bertumpu pada nafsu. Agama diabaikan, hilang sifat-sifat mulia, muncul iri, dengki, tamak dan keserakahan yang tidak pernah terpuaskan. Lahir budaya urakan tanpa rasa malu, mengumbar aurat, pornografi, porno aksi, pesta miras dan narkoba.
Media elektronik terutama televisi, internet, VCD, majalah menjadi sarana paling efektif tanpa bisa dibendung masuk ke setiap ruangan dan kesempatan. Mewarnai pola pikir dan prilaku umat Islam, sehingga semakin jauh dari agamanya.
Sindikat internasional penjual makanan, minuman dan obat-obatan terlarang masuk ke kawasan Muslimin dengan arus yang sangat deras.
Operasi penghancuran akhlak dan pemurtadan dilakukan secara serempak di semua bidang kehidupan Muslimin dengan didukung oleh upaya manajerial dan konsep canggih yang tidak terbatas.
4. Krisis Ukhuwah.
Seluruh umat Islam yang semula merupakan Ummatan Wahidah, yakni satu masyarakat dunia di bawah satu kepemimpinan kini terkoyak-koyak dalam kemasan nasionalisme, ormas, orpol, sekte dll.
Krisis ukhuwah menjadi kenyataan, permusuhan, pertikaian phisik disebabkan konflik kepentingan tak dapat dielakkan. Ukhuwah Islamiyah hanya tinggal slogan kosong.
قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانْظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذَّبِينَ
هَـذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُ وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَاء وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
وَلِيُمَحِّصَ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ
"Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah ; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)."
"(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. "
"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada' . Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,"
"Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. " (QS. Ali Imran (3): 137 - 141).(Sumber: buku "AKANKAH KITA TERUS MENERUS MENJADI BUIH?" oleh Majelis Dakwah Jama'ah Muslimin (Hizbullah))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar