Jumat, 16 Desember 2011

AMALKAN ISLAM SECARA TOTAL






"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah (2) : 208 )


SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah, katanya, "Berkata Abdullah bin Salam, Tsa`labah bin Yamin serta Asad dan Usaid bin Kaab, Said bin Amar dan Qais bin Zaid, mereka semua dari golongan Yahudi, 'Wahai Rasulullah! Hari Sabtu adalah hari besar kami, maka biarkanlah kami merayakannya dan bahwa Taurat itu adalah kitabullah, maka biarkanlah kami membacanya di waktu malam!' Maka turunlah ayat, 'Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan...'" (Q.S. Al-Baqarah 208)


Hanya dengan mengamalkan Islam secara total jaminan pertolongan Allah akan hadir. Sebab Islam adalah aturan tertinggi dan tidak ada yang melampaui ketinggiannya. Bahkan syari'at Islam yang dibawa oleh Musa 'alaihissalam, yaitu perayaan di hari Sabtu, terhapus oleh Islam yang Muhammad Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bawa. Islam periode        Muhammad   Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ lengkap dan sempurna meliputi segala sesuatu.





"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya , dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa  karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Maidah (5) : 3 ).


Tidak pada tempatnya membandingkan Islam dengan agama lain, apalagi dengan isme dan ideologi produk pikiran manusia. Dan Islam tidak akan terkalahkan jika Muslimin konsekwen mengamalkan syariatnya secara total dan benar sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan para sahabatnya. 

Tidak semua manusia bisa mengerjakan syari'at semuanya. Ada syari'at yang bisa dikerjakan secara perorangan, seperti sholat sunnah (tahajjud, sunnah rawatib, dhuha, dll), puasa, tata cara tidur dan makan, dll. Dan ada juga syari'at yang hanya bisa dilaksanakan dengan berjama'ah yang dipimpin oleh seorang imam. Seperti: menentukan awal bulan (1 Ramadhan, 1 Syawal), pengaturan zakat, pemberi amanat, perang (jihad), sholat gerhana, haji, pengutusan da'i, dll. Agar semuanya bisa dilaksanakan, maka wajiblah adanya Jama'ah Muslimin yang terpimpin satu pemimpin untuk seluruh dunia.


Adalah salah kaprah jika memasuki dunia perpolitikan adalah bagian dari kaffah (menyeluruh/total). Yang dimaksud menyeluruh adalah melaksanakan syari'at Islam seluruhnya, tanpa pilih-pilih. Bukan memasukkan ajaran hasil pemikiran manusia atau produk orang kafir ke dalam Islam lalu dilakukan dengan alasan masuk secara kaffah (menyeluruh). Memasukkan syaria'at manusia/kafir ke dalam Islam adalah bentuk pencampuradukan antara yang haq dan yang bathil.




"Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa." (QS Al-Baqarah (2): 41 ).


"Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah (2) : 42).

Maka Rasulullah   صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  memerintahkan ummatnya untuk melaksanakan perintah Allah menurut kemampuan dan meninggalkan apa saja yang dilarang tanp banyak pertanyaan dengan tujuan mengelak.



Rasulullah  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  bersabda : "Kamu tinggalkan apa-apa yang aku tinggalkan buat kamu, karena sesungguhnya kerusakan orang yang sebelum kamu dahulu itu tidak lain karena banyaknya pertanyaan mereka dan menyalahi Nabi-Nabi. Maka dari itu, apa bila telah diperintahkan kepadamu sekalian dengan sesuatu, maka kamu kerjakan menurut kemampuan kamu. Dan apa bila telah dicegah kamu sekalian dari sesuatu, maka kamu tinggalkan dia." (HR. Bukhari (6744)  dan Muslim (2380)).

(abu dzakir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar