Sabtu, 15 Desember 2012

SYAFII ANTONIO: EKONOMI INDONESIA BISA NOMOR LIMA 2030




Jakarta, 3 Safar 1434/15 Desember 2012 (PENGAWAL KHILAFAH) – Pakar ekonomi syariah yang sudah menjadi ikon keuangan dan perbankan syariah, Dr. Syafii Antonio memprediksi tidak mustahil ekonomi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia nomor lima di dunia 2030.


“Jika pemerintah memperbaiki infrastruktur dalam segi bisnis, tidak mustahil kita akan jadi kekuatan ekonomi kelima di tahun 2030,” kata Syafii di sela-sela acara ‘Silaturrahim Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)’ di Plaza Mandiri, Sabtu, menjawab pertanyaan wartawan MINA.

Namun pria yang juga anggota National Economic Council itu tidak menyebutkan empat negara lainnya di atas Indonesia.

Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam TAZKIA itu melanjutkan, “Jika kita ukur dengan kondisi ekonomi sekarang dan tumbuh seperti sekarang, ekonomi Indonesia akan tumbuh ke fase negara kedelapan di 2030.”

Namun, kata Syafii, ada dua faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama, birokrasi pemerintah yang sangat tidak berkwalitas, bahkan jadi penghambat ekonomi. Jangankan ekonomi syariah, ekonomi biasa pun dihambat.

Kedua, lanjut lelaki bernama lahir Nio Gwan Chung itu, infrastruktur kita bergerak tapi sangat lambat jika dibandingkan dengan Malaysia, Vietnam, apalagi Cina. Banyak faktor penyebabnya.

Dr. Muliaman D. Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Umum MES, sependapat dengan Syafii. Dia mengatakan, ”Para ahli dan pengamat sepakat bahwa 2030 ekonomi Indonesia akan jadi satu kekuatan ekonomi yang besar di dunia.”

Dr. Umar Juoro, peneliti di Centre for information and Develoment Studies (CIDES) dan anggota Komite Ekonomi Nasional juga mengatakan tentang ekonomi Cina, “Kalau pun AS masih nomor satu secara GDP (Gross Domestic Product), diperkirakan tahun 2018 atau 2020, Cina sudah jadi nomor satu.”(Abu Dzakir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar