Jumat, 30 September 2011

8 DIRHAM YANG PALING BERKAH

Pada suatu hari, Rasulullah  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan mengantongi uang 8 dirham berangkat ke pasar. Dalam perjalanan beliau melihat seorang jariah (hamba sahaya wanita) bersimpuh di pinggir jalan sedang menangis pilu.

Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya kepada wanita itu, "Mengapa kamu menangis?"
Wanita itu menjawab, "Saya kehilangan uang sebanyak 2 dirham, padahal uang itu untuk membeli keperluan yangdiperintahkan oleh majikan saya."
Keluguan ungkapan jariah itu membuat Rasulullah  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ spontan memberikan uang kepadanya sebanyak 2 dirham, lalu Rasulullah pun melanjutkan perjalanannya.
Setibanya di pasar beliau membeli sehelai baju gamis seharga 4 dirham. Baju itu langsung dipakainya dan kembali pulang. Di dalam perjalanan, Rasulullah  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mendengar seorang tua dalam keadaan setengah telanjang dan berteriak mengiba-iba.
"Barang siapa yang berkenan memberiku sehelai baju, niscaya Allah akan menggantinya dengan sehelai pakaian sutera di surga."
Mendengar jeritan semacam itu, Rasulullah  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membuka baju gamis yang baru saja dibelinya dan memberikannya kepada orang tua tersebut. Lantas, Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  kembali ke pasar. Dengan sisa uang 2 dirham, beliau membeli lagi sehelai baju. Tentu saja baju yang lebih murah dari yang pertama. Beliau pun segera memakai baju itu di sana dan meninggalkan pasar menjelang Maghrib.
Di tengah perjalanan, lagi-lagi Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berjumpa dengan jariah yang telah ditolongnya dengan 2 dirham, dan ternyata belum juga redah tangisnya.
"Mengapa kamu masih menangis?" tanya Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
"Saya tidak berani pulang karena sudah terlalu lama meninggalkan rumah. Saya takut kepada majikan saya. Kalau saya pulang, pastilah saya mendapat hukuman," jawab jariah itu dengan nada ketakutan.
Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata, "Pulanglah ke tempat kau bekerja dan temui majikanmu."
Jatiah itu segera beranjak. Rasulullah mengiringinya dari belakang, sehingga sampai ke perkampungan orang-orang Anshar. Ternyata, di rumah itu hanya berpenghuni sejumlah perempuan. 
Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ  وَسَلَّمَ mengucapkan salam, "Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu!" 
Namun tak ada yang menjawab. Lantaran tak ada yang menjawab, Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata, "Tidakkah kamu sekalian  mendengar salam saya yang pertama tadi?"
Mereka menjawab, "Kami mendengarnya, wahai Rasulullah, tetapi kami menginginkan agar kami memperoleh keberkahan yang banyak dari salam anda buat anak-cucu kami."
Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melanjutkan, "Jariah anda ini terlambat pulang, dan ia taku akan menerima hukuman dari anda sekalian. Oleh sebab itu, kalau anda hendak menghukumnya, limpahkanlah hukuman itu kepada saya."
Para perempuan Anshar iru menjawab dengan penuh keharuan, "Demi kemuliaan anda, ya Rasulullah, kami telah memaafkannya. Dan demi menghargai perjanjian anda dengannya, sekarang ini kami memerdekakan dia (dari perbudakan)."
Setelah itu, Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melanjutkan perjalanan pulang. Sambil berjalan, Rasulullah 
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata:

Tidak kulihat uang delapan dirham yang keberkahannya melebihi hari ini. Dengan uang itu, telah selamat seseorang yang dalam ketakutan, telah tertutup sebuah tubuh yang setengah telanjang, telah merdeka pula seorang hamba sahaya. Maka, barangsiapa yang dengan ikhlas memberikan pakaian kepada saudaranya sesama Muslim, niscaya ia akan selalu dalam pemeliharaan Allah Subhana Wa Ta'ala selama pakaian itu masih tersisa--walau sehelai.

(Maka renungkanlah akhlak mulia ini, wahai Saudaraku!)

1 komentar:

  1. ‎1 dirham sekitar 70.000. Berarti 8 X 70.000 = 560.000. pemimmpin sekarang nyaris tak ada yang yang tidak memiliki uang sebanyak itu. Lalu....?

    BalasHapus