Abu Dawud meriwayatkan sebuah hadits yang berasal dari Tsauban, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
"Berbagai bangsa akan mengerubuti kalian sebagaimana mereka mengerubuti hidangan makan."
Seseorang bertanya, "Apakah karena jumlah kami sedikit pada saat itu?"
Rasulullah menjawab, "Kalian pada saat itu bahkan berjumlah banyak. Akan tetapi, kalian seperti buih di lautan. Allah telah mencabut rasa takut dari dada-dada musuh kalian terhadap kalian dan Allah menimpakan ke dalam hati kalian al-Wahn."
Seseorang bertanya, "Apa itu al-Wahn?"
Rasulullah bersabda, "Cinta dunia dan takut mati." (HR. Abu Dawud no21363 dari Tsauban radhiyallahu 'anhu).
Ibarat "buih" di lautan, jumlah Muslimin sangat banyak namun lemah tak berdaya karena terserang penyakit al-wahn, yaitu cinta dunia takut mati. Begitu mudah menjadi objek musuh-musuh Allah (Zionis, Amerika dan sekutunya).
Sementara orang-orang kafir dengan sangat kompak membangun konspirasi globab baik secara terbuka maupun tersembunyi. Tiada sedikitpun rasa takut di hati mereka untuk melakukan apa pun terhadap orang-orang Islam. Mereka tak henti-hentinya menindas Muslimin , menjajah negeri-negeri Muslim berdaulat seperti Afghanistan dan Iraq dengan alasan yang dibuat-buat tanpa kebenaran sedikit pun, bahkan ditentang manusia sedunia. Mereka juga melakukan tekanan dan embargo ekonomi kepada Iran, Sudan, Suriah, Yaman dan lainnya termasuk Indonesia. Dan kini adalah Libya yang menjadi korban berikutnya yang telah berhasil diporak-porandakan.
Lewat operasi intelijennya, kaum kufar berhasil menguasai opini dunia dan menyudutkan musuh-musuhnya. Kejadian-kejadian misterius di sekitar kita, mulai dari runtuhnya gedung kembar WTC di New York hingga rentetan bom yang meledak di mana-mana, disinyalir merupakan bagian dari operasi intelijen tingkat tinggi dengan satu-satunya sasaran tertuduh: Islam dan Muslimin sebagai kambing hitamnya.
Secara terus menerus label teroris diarahkan dengan cara sistematis untuk memperoleh keuntungan ganda, yaitu memojokkan dan melemahkan Muslimin serta memperoleh dolar (minyak) dan pengaruh.
Allah menjelaskan dalam Al Qur'an:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ
"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik." (QS. Al Maidah (5): 82).Mereka juga melakukan invansi pemikiran dengan mengekspor falsafah hidup yang dikemas dengan kemasan modern; seperti sekuler, liberalisme, eksistensialisme, hedonisme dan sebagainya. Mereka juga gencar menebar isme-isme yang dapat memecah belah umat sehingga umat Islam saling bertikai. Sementara kaum Muslimin hanya bisa menghadapi musuh dari luar dan perpecahan di dalam dengan diam, mengelus dada, sedih, pilu, dan meratap. Padahal ummat Islam memiliki banyak pakar di bidang sains, teknologi, ekonomi dan strategi.
وَالَّذينَ كَفَرُواْ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ إِلاَّ تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
"Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (QS. Al Anfal (8): 73).(Disadur dari buku: "AKANKAH KITA TERUS MENERUS MENJADI BUIH?" oleh Majelis Dakwah Jama'ah Muslimin (Hizbullah)).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar