Sabtu, 10 September 2011

PERPECAHAN ADALAH PRILAKU ORANG-ORANG MUSYRIK


Orang-orang yang bergolong-golongan dalam mengamalkan agama juga dapat terjerumus menjadi musyrik serta mendapat ancaman siksa yang berat:

مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعاً كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ

"Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (QS. Ar Ruum (30): 31-32). 



وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَاخْتَلَفُواْ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
"Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, " (QS. Ali Imran (3): 105).

Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu menuturkan dari  رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   
"Allah berkata kepada ahli neraka yang paling ringan siksanya: "Seandainya dunia dan seisinya menjadi milikmu ditambah dengan dunia  dan seisinya lagi, apakah engkau akan menebus siksaan ini dengan milikmu?" Ahli neraka menjawab: "Betul." Allah berfirman: "Kami telah menghendaki yang lebih ringan dari itu, yaitu ketika Aku meminta supaya kamu jangan melakukan syirik. Maka kamu sekalian tidak mau, kecuali malah melakukannya."" (HR. muslim).

شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحاً وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)." (QS Asy Syuura (42): 13).

Allah mengisyaratkan dengan jelas dalam Asy Syuura: 13 di atas bahwa orang-orang musyrik sangat berat  untuk berhimpun dalam satu kesatuan dalam mengamalkan syariat Islam ini. Namun anehnya sebagian ummat Islam  terjebak kepada pola pemikiran mereka, sehingga mereka keluar dari sendi-sendi agamanya, kaum Muslimin jadi terpuruk  karena komponen syari'at agamanya dirubah sehingga otoritas pelaksanaan syari'at Islam akan berada di luar apa yang Allah kehendaki. Padahal Islam adalah sumber kebenaran mutlak dari Allah Subhana Wa Ta'ala.

الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ 
"Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS Al Baqarah (2): 147).

Menjadi jelas bagi kita bahwa kegagalan dan keterpurukan jihad Muslimin di muka bumi dari zaman ke zaman adalah karena menyalahi perintah Allah. Hendaklah hal ini menjadi peringatan supaya kita segera bertaubat  kepada Allah dengan kembali kepada tuntunan-Nya dan Rasul-Nya serta meninggalkan syirik  dengan segala bentuknya, yakni menjalankan syari'at Islam dengan cara berjama'ah dan berimamah ittiba' kepada pola Khilafah 'Ala Minhajin Nubuwwah. Al-Islam yang tidak dimodifikasi dengan teori apapun, tidak dicampur aduk dan dipisahkan dari kehidupan  sehari-hari. Bersih dari berbagai bid'ah, khurafat, tahayul atau syirik.

(Sumber: buku "AKANKAH KITA TERUS MENERUS MENJADI BUIH?" oleh Majelis Dakwah Jama'ah Muslimin (Hizbullah))

Salinan ayat dan terjemahan dari: www.indoquran.com

1 komentar: