Jakarta, 29
Shafar 1434/11 Januari 2013 (PENGAWAL KHILAFAH) - Ketua Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat
(Institute for Research and Community Empowerment/IRCE) Yulizar Sanrego
mengatakan dalam wawancara singkatnya di Jakarta, Kamis malam, bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap
Pegadaian Syariah semakin tinggi.
“Tingginya
kebutuhan masyarakat terhadap Pegadaian Syariah banyak terjadi di
daerah-daerah,” kata Yulizar kepada wartawan Miraj News Agency (MINA) saat
dihubungi melalui telepon.
Yulizar yang
juga adalah anggota Dewan Syariah Nasional, prinsip masyarakat Indonesia yang
ingin mendapatkan pinjaman dengan menaruh barang jaminan menjadi pendorong
semakin tingginya minat masyarakat terhadap pegadaian, terutama syariah.
“Layanan
pegadaian syariah yang lebih cepat, omset yang terjangkau oleh masyarakat dan
biayanya lebih murah dari bank konvensional dan bank syariah,” kata Wakil Ketua
Akademisi dan Kemahasiswaan di STIE TAZKIA itu tentang hal-hal yang menjadi
keunggulan khusus Pegadaian Syariah sehingga banyak diminati oleh masyarakat di
daerah.
Pegadaian
Syariah yang merakyat, kata Yulizar, lebih menyentuh masyarakat dengan
tersedianya layanan pegadaian di perumahan-perumahan dan pasar-pasar, dibandingkan
dengan bank konvensional dan bank syariah yang terbatas menembus ke masyarakat
kelas bawah.
“Masyarakat
Indonesia sangat konsumtif sehingga dampaknya ke bisnis pegadaian. Sifat
masyarakat daerah yang suka ‘gali lubang tutup lubang’ membuat
pegadaian memberikan peluang,” tambah Yulizar tentang pertumbuhan pesat
kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pegadaian syariah dibandingkan dengan
negara-negara Islam lainnya.
Selain itu,
jumlah penduduk Indonesia yang lebih banyak dibandingkan dengan negara lain
jadi salah satu penyebab tingginya permintaan pinjaman ke pegadaian.
Tercatat hingga
November 2012, kinerja Pegadaian Syariah tahun 2012 dilaporkan mengalami
peningkatan setinggi 54,59% dibandingkan
pada 2011 dengan omset mencapai Rp 1,956 triliun. Selain itu, produk marhun
(barang jaminan) juga mengalami kenaikan sebanyak 41.401 potong, atau 36,41%
dari target. Hal ini tentunya sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat
Indonesia terhadap Pegadaian Syariah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar