(PENGAWAL KHILAFAH) – Relawan Suriah asal Indonesia Abu
Harits di Jakarta (26/1) mengatakan dalam
musim dingin yang ekstrim ini para pengungsi dan rakyat Suriah kelaparan dan
membutuhkan pakaian.
“Musim dingin
yang ekstrim membuat rakyat Suriah kelaparan dan butuh bantuan pakaian. Kondisi
semakin sulit, jalur logistik banyak yang ditutup,” kata Abu Harits yang
bergabung dalam Forum Indonesia Peduli Suriah.
Abu Harits bersama
Syaikh Muhammad al-Khattib as-Suri, seorang ulama Suriah yang berkeliling di
berbagai negara sedang berusaha menggalang dana, termasuk di berbagai daerah
Nusantara.
“Bantuan dana
sedang digalang dengan berbagai cara, baik lewat jalur diplomasi maupun dari
sisi kemanusiaan,” kata Abu Harits. “Tapi ini belum bisa menutupi.”
Peperangan yang
terjadi di Suriah menimbulkan korban nyawa dengan jumlah rata-rata ratusan jiwa
perhari. Hingga bulan ke-22 konflik Suriah terjadi, menurut data yang
dikeluarkan PBB sudah lebih dari 60 ribu yang tewas. Data lain menyebutkan
sudah mencapai 100 ribu jiwa yang tewas.
“Tidak ada
bantuan politik dan tidak ada bantuan kemanusiaan. Bantuan yang ada sangat
minim,” kata al-Khattib yang sudah 14 tahun berkeliling di Indonesia.
Sementara itu,
setiap hari semakin banyak warga Suriah yang keluar meninggalkan negaranya dan
mengungsi ke negara tetangga. Badan Pengungsi PBB, UNHCR mengaku kewalahan
menghadapi peningkatan yang tinggi jumlah pengungsi Suriah yang terus bertambah
memasuki negara-negara di sekitarnya.
“Sangat sulit membantu jumlah penduduk yang kian banyak
meninggalkan Suriah ke negara-negara di sekitarnya,” kata pejabat UNHCR sebagaimana yang dilaporkan oleh
VOA dalam situsnya.
UNHCR mengaku tidak dapat mempertahankan programnya dalam
jangka waktu yang lama. Mereka membutuhkan bantuan pendanaan dari komunitas
internasional.
Data terbaru menunjukkan lebih dari 300.000 pengungsi
Suriah telah menyeberang ke Yordania. Rata-rata 1.400 warga Suriah mendaftar
setiap hari. Jumlah akan bertambah jika pendaftaran pengungsi mulai beroperasi
di Yordania Utara.
Di Libanon, rata-rata 1.500 pengungsi mendaftar setiap
hari. Dan sudah lebih 73.000 pengungsi terdaftar di Irak. Dan lebih 156.800
terdaftar di Turki. Dari 278 ribu pengungsi Suriah yang terdaftar di
Yordania, Libanon, Iraq dan Mesir, lebih dari separuhnya adalah anak-anak. Menurut data
tersebut, satu dari lima keluarga, dikepalai oleh perempuan.
Di sisi lain, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan lebih dari setengah juta pengungsi
Palestina di Suriah tertangkap dalam konflik dan mengalami penderitaan, ANTARA
melaporkan.
"Sementara
semua warga sipil di Suriah menanggung beban kekerasan, situasi membuat
warga Palestina di Suriah luar biasa," kata Komisaris UNRWA Jenderal
Filippo Grandi dalam sebuah pernyataan.
(ABU DZAKIR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar