Jakarta, 26
Shafar 1434/8 Januari 2013 (PENGAWAL KHILAFAH) – CEO PT Permodalan Baitul Mal Wat Tamwil
(PBMT) Ventura, Saat Suharto dalam acara Seminar Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia (IAEI) di Jakarta mengatakan koperasi syariah harus menjadi poros
seluruh kegiatan ekonomi.
"Koperasi Syariah seharusnya menjadi poros seluruh kegiatan ekonomi,"
kata Saat kepada ratusan peserta seminar di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Gici, Senin (7/1).
Saat yang
telah mengembangkan BMT selama 21 tahun di Indonesia, menepis paradigma buruk
tentang masa depan koperasi.
"Paradigma lama, masa depan koperasi adalah tanda tanya. Ketika seorang
bekerja di koperasi, tidak lama mereka akan mundur teratur. Namun, paradigma
sekarang adalah koperasi harus jadi poros," tambah Saat.
Pengamat
koperasi, Noer Soetrisno menyebutkan koperasi ibarat pasar modal tertutup.
Koperasi tidak munbgkin maju jika seluruh anggotanya tidak aktif.
"Tidak
mungkin koperasi maju tanpa menggerakkan anggotanya. Prinsip syariah dalam
koperasi adalah menghindari pendekatan kredit atau bunga uang," kata Noer.
Sedangkan
Sekjen Kementerian Koperasi dan UKM RI Agus Muharram mengharapkan koperasi bisa
sejajar dengan perbankan.
"Kita
berharap koperasi bisa sejajar dengan perbankan. Saat ini adalah ekspansi
besar-besaran perbankan. Dan kementerian juga mau mencegah koperasi yang
berpraktek abal-abalan (berpraktek bukan koperasi)," kata Agus.
Adapun
menurut Sugianto, pengurus pusat IAEI mengatakan bahwa koperasi syariah
mengandung dua unsur utama, yaitu tolong menolong dan kerjasama. Dengan
demikian koperasi syariah sering juga disebut syirkatu at-tauniyyah,
yaitu suatu bentuk kerja sama tolong-menolong antar sesama anggota untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama.(Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar