Selasa, 08 Januari 2013

PAKAR BMT: KOPERASI SYARIAH HARUS JADI POROS KEGIATAN EKONOMI



 
     Jakarta, 26 Shafar 1434/8 Januari 2013 (PENGAWAL KHILAFAH) – CEO PT Permodalan Baitul Mal Wat Tamwil (PBMT) Ventura, Saat Suharto dalam acara Seminar Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) di Jakarta mengatakan koperasi syariah harus menjadi poros seluruh kegiatan ekonomi.


     "Koperasi Syariah seharusnya menjadi poros seluruh kegiatan ekonomi," kata Saat kepada ratusan peserta seminar di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Gici, Senin (7/1).

     Saat yang telah mengembangkan BMT selama 21 tahun di Indonesia, menepis paradigma buruk tentang masa depan koperasi.

     "Paradigma lama, masa depan koperasi adalah tanda tanya. Ketika seorang bekerja di koperasi, tidak lama mereka akan mundur teratur. Namun, paradigma sekarang adalah koperasi harus jadi poros," tambah Saat.

     Pengamat koperasi, Noer Soetrisno menyebutkan koperasi ibarat pasar modal tertutup. Koperasi tidak munbgkin maju jika seluruh anggotanya tidak aktif.

     "Tidak mungkin koperasi maju tanpa menggerakkan anggotanya. Prinsip syariah dalam koperasi adalah menghindari pendekatan kredit atau bunga uang," kata Noer.

     Sedangkan Sekjen Kementerian Koperasi dan UKM RI Agus Muharram mengharapkan koperasi bisa sejajar dengan perbankan.

     "Kita berharap koperasi bisa sejajar dengan perbankan. Saat ini adalah ekspansi besar-besaran perbankan. Dan kementerian juga mau mencegah koperasi yang berpraktek abal-abalan (berpraktek bukan koperasi)," kata Agus.

     Adapun menurut Sugianto, pengurus pusat IAEI mengatakan bahwa koperasi syariah mengandung dua unsur utama, yaitu tolong menolong dan kerjasama. Dengan demikian koperasi syariah sering juga disebut syirkatu at-tauniyyah, yaitu suatu bentuk kerja sama tolong-menolong antar sesama anggota untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.(Abu Dzakir)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar